Pentingnya merawat mobil Anda
Merawat mobil bisa diartikan sama
dengan membuat mobil Anda selalu ’awet muda’. Tidak disiplin menaati jadwal
Servis Berkala, itu sama saja dengan mempercepat kerusakan bahkan memperpendek
umur mobil Anda. Dengan mengikuti langkah-langkah perawatan Servis Berkala yang
telah diatur oleh Toyota, selain membuat mobil Anda tetap prima, aman, dan
nyaman digunakan, juga sekaligus menjaga agar TWC (Toyota Warranty Claim) tetap
berlaku.
Periode Servis Berkala
1.000 km
Analisa dan pengaturan:
Emisi gas buang, chassis dan body, oli mesin, sistem dan
saluran pendinginan mesin, minyak (rem, kopling, & power steering).
10.000, 30.000, 50.000, 70.000 & 90.000 km
Semua pekerjaan di Servis Berkala 1.000 km, ditambah dengan:
» Ganti oli mesin.
Analisa dan pengaturan:
Performa mesin, sistem rem, serta ban (Tekanan, rotasi +
balancing roda depan)
20.000, 60.000 & 100.000 km
Semua pekerjaan di Servis Berkala 10.000 km, ditambah dengan:
Analisa dan pengaturan:
Fuel supply system, sistem kemudi dan suspensi kendaraan.
40.000, 80.000 & 120.000 km
Semua pekerjaan di Servis Berkala 20.000 km, ditambah
dengan:
» Ganti busi.
» Ganti oli (transmisi dan diferensial).
» Ganti minyak rem dan saringan udara.
» Ganti saringan bahan bakar (tiap kelipatan 80.000 km).
Analisa dan pengaturan:
Charcoal canister untuk menjamin gas buang aman bagi
penumpang dan lingkungan.
Periksakan Toyota Anda secara rutin di bengkel-bengkel resmi
Toyota agar mesin Anda selalu terawat. Servis Berkala merupakan syarat
berlakunya GARANSI 3 TAHUN/100.000 km Toyota Anda.
Servis Berkala setiap kelipatan
10.000 km
Servis Berkala di bengkel resmi
Toyota cukup dilakukan setiap kelipatan 10.000 km, sehingga total biaya
perawatan menjadi lebih hemat. Pemeriksaan yang dilakukan oleh bengkel resmi
tidak hanya sekedar ganti oli saja, melainkan untuk kesemua bagian mobil yang
antara lain seperti mengganti/menukar komponen, memeriksa dan memperbaiki atau
bila perlu diganti, pemeriksaan dan penyetelan, mengencangkan pada momen
tertentu, termasuk di antaranya rotasi dan balancing ban.
Banyaknya item yang diganti
ditentukan pada pembacaan odometer atau bulan (mana yang lebih dulu). Servis
Berkala yang berlaku di bengkel resmi Toyota ini dimulai dengan pengecekan
1.000 km (gratis), 10.000 km, 20.000 km, 30.000 km dan seterusnya sampai
100.000 km.
Selalu baca isi buku Warranty dan
Servis Berkala sebelum mobil diservis.
Hanya di Bengkel Resmi Toyota
Tidak semua bengkel sudah
memiliki standarisasi bengkel secara umum. Lain halnya dengan bengkel resmi
Toyota yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, pasti memiliki standar yang
sama seperti Service Advisor (SA) dan teknisi yang andal dan terlatih dalam
menangani Toyota anda, peralatan yang lengkap dan canggih, garansi hasil
pekerjaan, jaminan TGP (Toyota Genuine Parts), TWC (Toyota Warranty Claim)
serta fasilitas yang nyaman.
Toyota sendiri memiliki 5 main
dealer dengan lebih dari 170 bengkel resmi yang tersebar di seluruh daerah di
Indonesia. Bengkel resmi ditandai dengan fascia serta ID Tower Toyota.
Dengan standarisasi yang
dilakukan Toyota, tentunya bengkel resmi Toyota dapat memberikan layanan yang
sama, baik dari segi kualitas maupun customer handling nya, sehingga pelanggan
Toyota dapat merawat kendaraan Toyota-nya di bengkel resmi mana saja.
Layanan lain di bengkel resmi
Toyota yang membantu Anda untuk mendapatkan pelayanan terbaik adalah adanya
fasilitas Booking Service. Dengan melakukan booking sebelum servis, Anda tidak
perlu antri, pengerjaan selesai tepat waktu, suku cadang sudah tersedia, dan
teknisi siap melayani.Pastikan Anda melakukan servis secara berkala pada mobil
anda hanya di bengkel resmi TOYOTA.
EXPRESS MAINTENANCE
Perawatan Berkala 1 Jam Agung
Automall
Mau melakukan perawatan berkala Toyota Anda
dengan penanganan cepat? Kunjungi saja Agung Automall. Karena beberapa bengkel
Agung Automall menyediakan layanan
ekstra cepat ini. Dengan layanan perawatan berkala 1 jam, Anda tak perlu menunggu
terlalu lama dalam melakukan perawatan berkala Toyota di bengkel Agung
Automall.
Untuk menikmati layanan ini
terlebih dahulu pelanggan melakukan reservasi booking service. Booking dapat
dilakukan via telepon dengan cara memberi informasi nomor seri (polisi) mobil,
pekerjaan perawatan berkala yang dilakukan, rencana dan hari kedatangan,
termasuk nomor telepon yang dapat dihubungi.
Cara lain, Anda mendatangi langsung counter
booking Agung Automall. Lalu melaporkan kebutuhan pekerjaan booking perawatan
berkala, serta menandatangani kertas booking yang disediakan. Biaya perawatan
tidak ada tambahan,sama dengan perawatan pada umumnya.
Yang perlu diingat, saat masuk
bengkel dan mendapat nomor antrian Anda langsung melapor atau menghubungi
counter booking guna proses pembuatan dokumen.
Servis
Rutin Sanggup Bikin Mesin Hemat BBM
Berikut ini fakta menarik
mengenai cara menghemat konsumsi BBM (bahan bakar minyak). Saat pertama
kendaraan diterima 6 tahun lalu konsumsinya sekitar 1:8-10 Km /liter untuk
pemakaian dalam kota. Tetapi,sampai sekarang masih tetap bertahan. Resepnya
ternyata sangat sederhana. "Kalau rajin servis rutin ke bengkel resmi,
mestinya sudah sangat cukup membuat konsumsi BBM hemat,
Dengan dasar itu, pemilik Avanza
tahun 2004 ini adalah mendatangi bengkel resmi
Toyota Agung Automall. Beberapa pemeriksaan dan perawatan komponen yang
terkait efisiensi BBM jadi perhatian khusus. Mulai dari: (1) mengganti oli
menggunakan SAE 10W30 yang secara fisik lebih encer; (2) membersihkan ruang
bakar dan mengganti busi baru dengan gap 0,8 mm (sesuai buku manual); hingga
(3) menggunakan BBM beroktan 92 agar
kualitas BBM yang di-supply ke ruang bakar lebih bagus dan sesuai kebutuhan
mesin.
Selain masalah pembakaran ia juga
berusaha menekan beban berat mobil. Aksesoris yang tidak perlu diturunkan, dan
dengan bantuan bengkel ,kaki-kaki mobil
diperiksa. Dilakukanlah spooring dan balancing, pemeriksaan rem untuk
mengetahui ada tidaknya hambatan, serta melumasi komponen-komponen bergerak di
bagian kaki (cross joint pada kopel, laher differential bagian luar, pully
alternator, pully AC, pully power steering, bearing tensiometer). Bahkan
menambah angin pada keempat roda hingga tekanannya standard.
"Intinya hanya dua, yaitu:
meningkatkan kinerja mesin dan mengurangi berat beban mobil," .Sisanya
adalah driving attitude. Dalam hal gaya berkendara, persis seperti yang sudah banyak diterapkan
orang. Yaitu, nyetir dan melakukan pergantian persneleng dengan memperhatikan
gear ratio. kecepatan jelajah Avanza
saya jaga maksimum di 50 km/jam pada rpm 2.200 pada persneling 5, range rpm
bermain di antara 1.800 dan 2.800 rpm untuk saat pergantian persneling. Jangan
lupa pula lakukan pelepasan kopling secara perlahan hingga terlepas penuh saat
kendaraan akan mulai bergerak, lalu tekan gas secara halus untuk menambah kecepatan.
Di luar servis dan gaya
berkendara, tidak ada tambahan lain. Gak perlu menggunakan produk penghemat BBM
yang banyak beredar. Satu-satunya tambahan yang ia lakukan adalah meletakkan
kipas kecil ukuran 2 inch di saluran masuk udara ke ruang bakar agar kebutuhan
udara saat proses pembakaran BBM berlangsung sempurna, Tujuannya menurunkan
kadar gas CO yang terlepas ke udara.
Efek lingkungan dari penggunaan
kipas ini terlihat dari hasil uji emisi . Hasilnya mendekati kendaraan sejenis
yang sudah menggunakan teknologi lebih baru (VVTI ). Print out uji emisi
menunjukkan bahwa CO yang terbuang hanya 0,08 % (maks: 3 % ), HC = 73 % (maks:
700 %) dan lambda = 1,5 ( standard 0.98 - 1,02 ). Namun, penggunaan kipas ini
tidak ia rekomendasikan untuk berkendara sehari-hari. Karena tenaga hasil
pembakaran BBM turun lumayan signifikan yang ditunjukkan dari hasil pengukuran
CO2 = 9,6 % saat idle (standard kondisi biasa 14,2- 14.5 % ). O2 = 7.24 %
(ideal 1-3 %), AFR =1:21,27 (ideal 1 : 14,7).
Dua
Pemeriksaan untuk Pastikan Tenaga yang Berkurang
Besar kecilnya tenaga yang
dihasilkan oleh mesin seharusnya tidak dipengaruhi oleh jarak tempuh. Jika
tenaga semakin kecil atau bahkan mesin terasa tak bertenaga saat kendaraan
sudah menempuh jarak yang jauh (dalam waktu yang lama) berarti ada sesuatu yang
menggangu kinerja mesin kita. Anda patut bertanya-tanya, dan silakan manfaatkan
layanan konsultasi yang Agung Automall sediakan agar permasalahan menjadi lebih
jelas.
Kebetulan, pertanyaan ini
beberapa kali diajukan oleh pelanggan Toyota. Terutama sewaktu mudik, di mana
biasanya pengendara menempuh jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Diantara
penanya, ada juga yang mengaku tenaga mobil kembali prima bila temperatur mesin
telah dingin kembali.
Dilihat dari kasusnya,
kemungkinan besar gejala seperti ini dipicu oleh overheating akibat sistem
pendinginan tidak bekerja dengan baik. Kaitannya dengan overheating memang
erat. Mesin yang overheating akan membuat beberapa komponen (misalnya, piston
dan silinder) di mesin memuai secara berlebihan. Akibatnya, gerakan
komponen-komponen di mesin menjadi berat karena gesekan antar bagian. Itulah
yang membuat output tenaga yang dihasilkan pun merosot. Jika tetap dipaksakan,
mesin dapat mogok.
Selain overheating, penyebab
lainnya adalah tidak normalnya sistem pengapian, bisa karena koil, kabel busi
maupun busi itu sendiri. Mungkin saja kondisi komponen-komponen tersebut sudah
tidak baik sehingga mudah terpengaruh oleh panas kendaraan. Saat panas,
hambatan yang terdapat pada komponen tersebut menjadi besar. Pada akhirnya,
percikan api dari busi juga menjadi lebih kecil. Percikan yang kecil
menyebabkan bahan bakar tidak terbakar secara sempurna, otomatis tenaga yang
dihasilkan menjadi berkurang.
Jadi, pertama, untuk memastikan
sistem pendingin mobil Anda masih bekerja dengan baik, periksalah kualitas air
radiator, sirkulasi air, radiator, selang-selang penghubung radiator ke mesin
atau mungkin kipas pendingin. Jika ternyata semua dalam kondisi baik-baik saja,
ini langkah yang kedua, alihkan perhatian ke komponen pada sistem pengapian
untuk memastikan masih layak atau tidaknya komponen-komponen tersebut.
Sebetulnya, pada saat melakukan
servis berkala, dua pemeriksaan penting di atas sudah pasti dilakukan. Agar
berkendara menjadi lebih aman, nyaman serta komponen lebih terawat, lakukanlah
service rutin.
Gantilah
Air Pendingin Secara Berkala
Hal lain yang juga jarang disebut
terkait dengan overheating adalah masalah pada thermostat. Untuk menghindari
kemungkinan overheating karena kerusakan pada komponen ini, Bengkel Agung
Automall menyarankan agar air pendingin diganti secara berkala setiap 20.000
km.Bila menggunakan Super long Life Coolant setiap 80.000 km.
Aktivitas sederhana itulah yang
dapat mencegah kemungkinan thermostat mengalami kerusakan. Salah satu kondisi
yang membuat thermostat tidak dapat bekerja dengan baik adalah bila komponen
ini dipenuhi karat pada dinding-dindingnya.
Karat pada dinding-dinding
thermostat memang harus dihindari. Apalagi, komponen ini sebagian besar
berbahan dasar besi --unsur yang mudah menimbulkan korosi bila berkontaminasi
dengan air dan udara. Kemungkinan karat semakin besar timbul bila air tersebut
kotor. Itulah sebabnya, penggantian secara berkala dengan air yang steril
kembali, dapat meminimalisir kemunculan karat.
Bila tidak dicegah dan karat
sudah terlanjur menempel, harap Anda berhati-hati. Tumpukan karat pada
dinding-dinding thermostat bisa membuat komponen ini macet. Saat terjadi
kemacetan, maka thermostat tidak dapat menjalankan fungsi buka-tutup aliran air
dari radiator ke mesin.
Kemacetan bisa membuat thermostat
selalu terbuka, atau sebaliknya, tertutup terus.
Bila selalu terbuka, berarti
aliran air antara mesin dan radiator akan terus-menerus mengalir. Dengan
demikian, air akan selalu berada pada suhu yang dingin. Situasi ini bisa
membuat mesin overcooling yang dampaknya membuat temperatur kerja mesin sulit
tercapai.
Sebaliknya, bila thermostat macet
dalam kondisi tertutup, aliran air antara mesin dan radiator akan terhalang.
Karena terhalang, pada saat air pendingin telah mencapai temperatur kerja dan
mendekati titik didih, tidak dapat bertukar tempat dengan air yang dingin.
Karena tidak mendapat pendinginan yang cukup muncullah overheating.
Saat overheating, tentu kita
sudah paham dengan dampak buruknya. Karena panas yang melebihi toleransi, mesin
mungkin berbunyi tidak , kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok di
tengah jalan.
Sekali lagi, kemungkinan itu bisa
dicegah dengan mengganti air pendingin secara berkala. Akan lebih baik lagi
bila Anda menggunakan bahan additive (radiator coolant). Sebab, dengan
kandungan ethylene glycol di dalamnya, additive ini berfungsi untuk menurunkan
titik didih air untuk menyempurnakan pendinginan, juga berfungsi untuk mencegah
timbulnya korosi pada saluran-saluran air pendingin. Secara kimia, radiator
coolant sendiri memang mengandung zat anti rust (karat), anti freeze (beku),
dan anti overheat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar