Coba ingat-ingat lagi kabin mobil
Anda. Sudah adakah kotak sampah di sana? Semoga saja ada, karena benda kecil
ini bisa menjadi indikator seberapa besar kepedulian pemiliknya terhadap
lingkungan, sehingga tidak terbiasa melempar sampah berupa kertas, plastik atau
bahkan puntung rokok yang masih menyala ke jalan raya.
Kesadaran tentang lingkungan
memang perlu kita tingkatkan.sebagai pengendara kita dapat berperan serta
mengurangi polusi. Selain tidak membuang sampah sembarangan, juga dengan
menekan polusi dari gas buang. Misalnya, dengan menerapkan eco driving seperti
poin-poin berikut ini. Hasilnya juga dapat kita rasakan ke konsumsi Bahan Bakar
Minyak (BBM) mobil kita yang semakin irit.
1. Hindari menginjak pedal gas
dengan cara menghentak
Injakan harus stabil dan bertahap
agar BBM yang dihisap/di-supply ke ruang bakar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pasokan BBM yang terlalu banyak menyebabkan pemborosan.
2. Pindahkan gigi persneling
sesuai RPM kendaraan
Saat memindahkan persneling,
alangkah baiknya pada rpm (rotate per minute) di mana tercapai torsi tertinggi.
Spesifikasi dan keterangan tentang rpm dapat dilihat pada brosur kendaraaan.
Kebiasaan lain yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera
menyesuaikan persneling setelah menurunkan kecepatan (deselerasi). Pemakaian
gigi yang tinggi pada kecepatan rendah akan membuat mesin dan transmisi bekerja
lebih berat serta membuat bahan bakar lebih boros. Sebaiknya, setelah berlari
kencang tiba-tiba harus ngerem mendadak, pindahkan perseneling ke posisi lebih
rendah.
3. Servis berkala dan uji emisi
Untuk poin ini, silakan cari
informasi dan hadiri event "Save Our World" yang dikenal dengan
TOYOTA MOBILKU oleh Agung Automall adakan. Di event ini, mobil-mobil Toyota
dapat menikmati Uji Emisi Gratis. Dari uji emisi akan ketahuan kadar emisi gas
buang. Apabila hasil pemeriksaan gas buang menunjukkan nilai HC (hidrokarbon)
dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar
tidak sempurna, dan sudah pasti polutan yang dibuang lewat knalpot lebih
tinggi. Boros atau tidaknya konsumsi BBM juga ditentukan oleh kondisi
komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan/
kerusakan bisa menyebabkan pembakaran BBM tidak sempurna. Lakukan perawatan
mesin secara rutin. Perhatikan juga komponen-komponen pada penggerak roda
seperti kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda.
Bila komponen-komponen penggerak roda ini aus atau rusak, akan menyebabkan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil terbuang percuma.
4. Perhatikan beban mesin
Faktor lain yang menentukan
konsumsi BBM adalah beban yang harus ditanggung mesin. Usahakan tidak
mengangkut muatan yang tidak diperlukan (overload), karena semakin berat beban,
semakin besar konsumsi BBM.
5. Rencanakan perjalanan
Yang tidak boleh dilupakan adalah
kemampuan pengendara untuk mengantisipasi dan menghindari kemacetan. Berkendara
di tengah kemacetan sangat tidak efektif dan boros BBM.
Mari Ikut Menekan Emisi Gas Buang
Tingkat pencemaran udara sudah
sangat mencemaskan. Data penelitian yang pernah dilakukan SwissContact untuk
kasus udara Jakarta misalnya menyebutkan bahwa emisi gas buang kendaraan
menyumbang 70% pencemaran udara. SwissContact adalah lembaga yang banyak
mengkampanyekan udara bersih.
Dari sisi teknologi, pabrikan
mobil sudah berusaha menekan efek buruk gas buang kendaraan. Sekarang dapat
kita temui mobil-mobil yang dilengkapi dengan VVT-i, Catalytic Converter, atau
Exhaust Gas Recirculation (EGR), bahkan sistem Electronic Fuel Injection. Semua
diperuntukkan agar emisi gas buang jauh lebih ramah lingkungan.
Di samping kepedulian pabrikan,
pemilik mobil yang tidak dilengkapi komponen-komponen seperti di atas pun
sebetulnya tetap dapat membantu menekan tingkat pencemaran udara. Misalnya
melalui penyetelan-penyetelan, perawatan kondisi komponen-komponen dan gaya
berkendara.
Adapun penyetelan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi emisi adalah:
1. Emisi: Dapat dilakukan dengan
mengatur campuran udara dan bahan bakar saat idle. Gunakan idle mixture
adjusting screw pada sistem karburator atau dengan mengatur besarnya tahanan
pada variable resistor untuk kendaraan sistem injeksi. Untuk kendaraan yang
sudah dilengkapi dengan catalytic tidak diperlukan penyetelan karena sudah
secara otomatis diatur oleh komputer berdasarkan oksigen sensor.
2. Waktu pengapian: Dapat
dilakukan dengan mengatur posisi rumah distributor (untuk kendaraan yang masih
menggunakan distributor) dan untuk kendaraan yang tidak dilengkapi dengan
distributor, atau kendaraan yang satu coil-satu silinder atau satu coil untuk
dua busi, secara otomatis sudah diatur oleh komputer.
3. Celah katup: Celah katup yang
tidak sesuai akan menyebabkan jumlah bahan bakar yang akan masuk ke mesin
berlebihan atau malah berkurang. Akibatnya, ada sebagian bahan bakar yang
terbuang ke udara luar. Untuk itu kami sarankan penyetelan setiap 10.000 km,
atau untuk kendaraan yang sudah dilengkapi dengan valve lifter hydraulic
lakukan pemeriksaan lifter apabila timbul bunyi kasar.
Yang juga tidak boleh dilupakan
adalah bahan bakar. Pakailah bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai.
Pemakaian nilai oktan yang tidak sesuai akan menimbulkan knocking atau
keterlambatan pembakaran yang akan mengakibatkan polusi udara.
Kondisi komponen-komponen yang
aus atau kotor juga berpengaruh terhadap kandungan emisi gas buang. Komponen
yang aus akan berakibat kerja komponen tersebut tidak maksimal. Contoh, busi
yang aus akan menghasilkan bunga api yang kecil, sehingga bahan bakar tidak
akan terbakar semua. Akibatnya sisa bahan bakar yang tidak terbakar terbuang ke
udara luar dan jadilah polusi. Sedangkan komponen yang kotor akan menghambat
aliran udara, aliran bensin, dll.
Pengaruh gaya berkendara dengan
emisi gas buang juga jelas. Sebab, gaya berkendara menentukan boros tidaknya
konsumsi bbm. Semakin boros konsumsi bbm berarti semakin banyak polutan yang
dilepas lewat knalpot kendaraan.
Memanaskan Mesin, Bukan Sekadar
Kebiasaan
Memanaskan mesin yang biasa kita
lakukan sebelum mengendarai mobil memang tindakan yang sangat berguna. Karena
pentingnya tindakan ini, wajar bila banyak customer yang mengajukan pertanyaan
ke AGUNG AUTOMALL perihal manfaat dan teknis pemasanan yang sebaiknya
dilakukan.
Sebetulnya, pemanasan mesin cukup
dalam lima menit dan tidak perlu dengan menginjak-injak pedal gas. Untuk
mengetahui bahwa kondisi mesin sudah mencapai temperatur kerja bisa juga dengan
melihat indikator temperatur di panel dashboard. Biasanya ditandai dengan jarum
temperatur yang menunjukkan posisi 1/3 atau 1/2.
Lakukan tindakan ini secara
rutin. Diantara manfaat-manfaat pemanasan mesin adalah pembakaran bahan bakar
di ruang bakar menjadi sempurna dan mesin akan bekerja optimal. Bahkan,
pemanasan mesin juga membantu memperlambat keausan mesin.
Dengan pemanasan, kita memberi
kesempatan pada oli untuk bergerak dari panci oli dan masuk kembali ke
bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi. Sehingga oli siap melancarkan
pergesekan antarlogam saat mesin bekerja keras, ini yang membantu mencegah
keausan.
Yang juga menarik adalah manfaat
pemanasan dalam membuat mesin bekerja seoptimal mungkin. Optimalisasi ini
terjadi karena pemanasan mengurangi terjadinya kebocoran kompresi.
Seperti kita ketahui, karena
bagian-bagian pada komponen mesin pasti berada pada temperatur tinggi, ada
bagian-bagian tertentu yang memang tidak dibuat presisi. Para desainer sengaja
menciptakan celah. Dan celah ini secara otomatis akan berkurang (menjadi
presisi) ketika komponen-komponen itu terkena suhu panas. Ini yang kemudian
mengurangi terjadinya kebocoran kompresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar