|
Fungsi
Bila rotor membuat satu putaran di
dalam stator koil ,daya listrik akan timbul pada setiap
koil seperti ditunjukkan di (a) ke (f) pada gambar 3.
Pada keadaan (a) listrik positif (+) timbul dari koil III
Arus mengalir sebagai beban via diode
3 kemudian kembali ke koil II via diode 5. Pada saat ini
tidak ada arus yang melewati koil 1 .
Dengan logika yang sama , pada keadaan
(b) sampai (f) arus bolak-balik masing-masing
diselaraskan melalui 2 diode dan sejumlah beban arus
listrik akan mengalir dengan tegangan yang konstan.
Alternator dengan Tegangan Titik
Netral
|
|
Tegangan
titik netral
|
|
|
|
Alternator
konvensional memakai diode untuk mensearahkan 3 fase
arus searah/ AC (Alternating Current) ke arus
bolak balik/ DC (Direct Current). Output
tegangannya yang timbul pada titik netral digunakan
sebagai sumber daya untuk mengisi relay lampu
indikator peringatan. Diketahui bahwa rata-rata
tegangan pada titik netral adalah 1/2 dari output
tegangan DC. Saat output arus mengalir ke alternator,
tegangan pada titik netral hampir DC, tetapi masih
mengandung sedikit AC.
Porsi AC adalah induksi dari
setiap fase dari mengalirnya output arus. Bila
kecepatan alternator bertambah dari 2.000 ke 3.000
rpm, nilai puncak dari porsi AC melebihi output
tegangan DC.
|
|
Ini
artinya dibanding dengan karakteristik output
alternator tanpa diode titik netral, output meningkat
secara gradual, meningkat dari pertengahan 10 ke 15%,
pada keadaan normal kecepatan alternator sekitar
5.000 rpm.
|
|
|
|
Rangkaian
dan Konstruksi
|
Untuk menambah variasi potensial
pada titik netral ke tegangan output DC dalam
penggunaan alternator yang memakai diode titik netral,
dipasang 2 penyearah arus (rectifier) di antara
output terminal (B) dan ground (E) yang
dihubungkan dengan titik netral. Diode ini dipasang
pada pemegang rectifier.
|
|
|
|
|
|
Mengatur Pembangkit Listrik
|
|
Kebutuhan untuk mengatur jumlah
listrik yang dihasilkan
|
|
Alternator
digunakan bagi kendaraan yang dijalankan dengan
mesin. Pada saat berkendara kecepatan mesin
berubah-ubah dengan demikian putaran alternator tidak
konstan. Bila tidak memakai regulator, maka sistem
pengisian tidak bisa memasok listrik secara konstan .
Jadi meski kecepatan putar alternator berubah,
tegangan yang dibutuhkan harus tetap terjaga. Pengaturan ini pada alternator
dilakukan oleh IC regulator.
|
|
|
Dasar pengaturan
|
|
Pada umumnya jumlah listrik yang
dihasilkan bisa diubah dengan cara sebagai berikut
:
|
|
Peningkatan
dan Penurunan daya magnetik (rotor)
|
|
|
Cepat dan
lambatnya putaran magnet
|
Ketika metode ini dijalankan
pada alternator kendaraan, kecepatan rotor tidak
bisa dikendalikan karena putarannya tergantung
mesin. Dengan kata lain, yang bisa diubah pada
alternator kendaraan adalah daya magnetik (rotor).
Sedangkan mengubah jumlah arus listrik yang
mengalir ke koil rotor (arus field) akan
mengubah gaya magnetik pula. IC Regulator mengatur
jumlah listrik dalam alternator dengan cara
mengendalikan arus filed, jadi voltasenya
cenderung konstan menurut perubahan kecepatan
perputaran rotor dan jumlah pemakaian listrik
(penambahan dan berkurangnya beban listrik).
|
Kendali
diri untuk arus output maksimum.
|
Karakteristik
alternator adalah aliran arus keluarnya hampir
selalu konstan jika melebihi kecepatan tertentu
(kontrol diri).
Oleh karena itu, ketika
terjadi beban besar yang melebihi arus output
maksimum voltasenya akan turun. Karakteristik
lainnya adalah bahwa output arusnya lebih kecil
saat panas dibanding ketika dingin. Hal ini
karena nilai tahanan masing-masing komponen
berubah tergantung dari temperatur, meski
kecepatannya tidak berubah.
PETUNJUK SERVIS:
|
Jika v-ribbed belt
lepas, kecepatan alternator akan menurun dan
listrik yang dihasilkan juga menurun. Hal
ini tentu menyebabkan baterai tidak terisi.
|
|
Jika listrik yang dipakai
lebih besar dari yang dihasilkan, akan
mengambil listrik dari baterai dan baterai akan
kosong.
Jika
kecepatan rendah (pada saat mesin dalam keadaan
idle), listrik yang dihasilkan kecil. pemakaian
alat listrik seperti pemanas dan lampu depan
pada keadaan ini akan mengambil listrik dari
baterai. Jika keadaan ini berlangsung lama,
baterai bisa habis dan kosong.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar