Karena mesin tidak dapat
di-start sendiri, maka diperlukan daya dari luar untuk membangkitkan tenaga
pertama kali. Untuk men-start mesin, motor starter memutar crankshaft
via ring gear.
Starter diperlukan untuk membangkitkan tenaga yang besar
dari sumber tenaga yang kecil (baterai) .Untuk itulah diperlukan tenaga listrik
arus searah dari motor untuk menggerakkan starter.
Untuk men-start mesin crankshaft harus berputar
lebih cepat dari putaran minimum. Putaran minimum crankshaft ini berbeda
satu dengan yang lain tergantung kondisi, konstruksi, dan cara kerja mesin.
Tetapi umumnya sekitar 40 sampai 60 rpm untuk mesin berbahan bakar bensin dan
80 sampai 100 rpm untuk mesin diesel.
*Motor seri *DC (direct current)
Motor
seri DC terdiri dari kumparan medan
dan armatur yang dihubungkan secara seri, motor ini dipakai untuk membangkitkan
torsi maksimum bila starter mulai berputar.
TYPE STARTER
|
Tipe Reduksi
|
|
Starter tipe reduksi
meningkatkan torsi dengan mengurangi kecepatan putaran armatur melalui
roda gigi reduksi.
|
|
|
Roda gigi pinion terletak
pada sumbu yang sama dengan armatur dan berputar dalam kecepatan yang
sama.
|
|
Tuas penggerak dihubungkan
dengan plunyer switch magnet untuk mendorong roda gigi pinion dan agar
terhubung dengan ring gear.
|
|
|
Tipe Planetary
|
|
Starter tipe planetary
memakai roda gigi planet untuk mengurangi kecepatan putaran armature.
|
|
Roda gigi pinion terhubung
dengan ring gear via tuas penggerak seperti pada tipe
konvensional.
|
|
|
Motor tipe planetary
reduction-segment conductor (PS)
|
|
Motor tipe planetary
reduction-segment conductor (PS) men-start memakai magnet permanent
dalam kumparan medannya.
|
|
Mekanisme
pertautan dan pelepasannya (engagement/disengagement) bekerja
dengan cara yang sama dengan tipe planetary .
KARAKTERISTIK STARTER
|
|
Karakteristik motor DC
seri arus searah
|
|
|
|
|
Hubungan antara kecepatan starter , torsi dan
arus
|
|
|
Sirkuit motor pada dasarnya terdiri hanya
dengan koil. Nilai hambatan di dalam sirkuit sangat kecil karena
hanya nilai hambatan koil yang ada dalam sirkuit. Sesuai dengan hukum
Ohm nilai arus meningkat bila tegangan baterai ( 12 V) konstan dan
nilai hambatan kecil. Maka arus mengalir ke starter dalam jumlah
besar, dan torsi maksimum timbul saat setelah starter mulai berputar.
Karena motor dan generator mempunyai konstruksi
yang sama, arah gaya lawan elektromotif timbul bila motor berputar,
sehingga mempengaruhi arus untuk mengalir dengan lembut.
Karena gaya lawan elektromotif menjadi lebih
besar saat kecepatan starter meningkat, arus masuk motor menjadi
lebih kecil , torsi dan arus masuk berkurang.
REFERENSI:
|
Ratio ring gear ke gigi pinion starter
kurang lebih 1:10 sampai 1:15.
|
|
Output menjadi rendah
sesaat setelah starter mulai berputar karena torsi besar dan
kecepatan starter rendah, tetapi output meningkat ke tingkat
maksimum sesuai dengan perubahan torsi dan kecepatan starter ,
kemudian menurun. Output mengikuti kurva seperti ditunjukkan dalam
gambar sesuai dengan perubahan torsi dan kecepatan starter.
|
|
|
|
Hubungan antara arus dan tegangan.
|
|
Bila starter mulai bergerak tegangan terminal
baterai menurun karena arus mengalir dalam jumlah besar. Bila arus
yang mengalir dalam jumlah besar maka hambatan internal baterai tidak
bisa diabaikan. Sesuai dengan hukum Ohm tegangan turun lebih besar
bila nilai arus lebih besar. Penurunan tegangan berkurang saat aliran
arus berkurang dan tegangan baterai kembali normal.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KONSTRUKSI
STARTER TYPE REDUKSI
1.
|
Switch
Magnet
|
Switch
magnet bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke
motor penggerak dan mengontrol roda gigi pinion dengan mendorong dan
menariknya.
Pull
in coil dibungkus
dengan kabel yang lebih tipis daripada hold in coil dan daya
magnet dari pull in coil lebih besar dari pada daya magnet
dari hold in coil.
|
2.
|
Armature dan ball bearing
|
Armature
membangkitkan daya gerak putar dan ball bearing menopang
putaran kecepatan tinggi dari armature.
|
3.
|
Yoke
sub-assembly
|
Yoke
sub assembly
menghasilkan medan
magnet yang dibutuhkan motor untuk bekerja. Cara kerja yoke
sub-assembly ini seperti field coil. Field coil
dihubungkan dengan armatur coil secara seri.
|
4.
|
Sikat dan Pemegang Sikat
|
Sikat menekan komutator
armatur dengan pegas sikat, membuat arus dari koil ke armatur pada
arah yang tetap. Sikat ini terbuat dari paduan karbon dan tembaga,
yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas
sikat menekan pada permukaan putaran armatur dan menahan putaran
armatur tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.
PETUNJUK:
Pegas
sikat yang lemah bisa membuat kontak listrik antara sikat dan
komutator menjadi lemah . Ini membuat hambatan yang berlebihan dan
mengakibatkan suplai arus ke motor berkurang . .
|
5.
|
Roda gigi reduksi
|
Roda gigi reduksi
meneruskan daya putar motor ke roda gigi pinion dan meningkatkan
torsi dengan melambatkan putaran motor sedemikian rupa. Dengan
rasio 1/3-1/4 dan roda gigi ini mempunyai overrunning clutch yang
dibuat secara built-in.
|
6.
|
Overrunning clutch
|
|
Overrunning
clutch meneruskan putaran motor ke mesin via roda
gigi pinion..
|
|
Overrunning
clutch berfungsi untuk mencegah starter
rusak karena putaran yang berlebihan.
|
|
7.
|
Roda gigi pinion dan helical
splines
|
Roda gigi pinion dan ring gear
meneruskan daya putar starter ke mesin dengan pengikatan satu
dengan lainnya . Helical splines mengubah daya berputar dari
motor ke tuas pinion dan sedemikian rupa menopang
pertautan/pelepasan roda gigi pinion
1.
|
Konstruksinya dibedakan antara tipe
konvensional dan tipe reduksi
|
|
2.
|
Pertautan dan pelepasan roda gigi pinion
|
(1)
|
Switch Magnetik
|
Konstruksi switch magnetik dari tipe
konvensional pada dasarnya sama dengan tipe reduksi.
Betapa pun tipe ini mendorong plunyer untuk bertautan dan
melepaskan dari roda gigi pinion, begitu pula tipe reduksi
bekerja dengan prinsip yang sama.
|
(2)
|
Tuas Penggerak
|
Tuas penggerak meneruskan gerakan dari
switch magnetik ke roda gigi pinion. Dengan tenaga gerakan ini gigi pinion
bertautan dan melepaskan dirinya dengan ring gear.
|
(3)
|
Pegas Penggerak
|
Pegas penggerak dibuat di dalam tuas
penggerak atau dalam switch magnetik. Pegas penggerak pada
tipe konvensional bekerja dengan prinsip kerja yang sama dengan
pegas pembalik pada tipe reduksi
|
|
3.
|
Mekanisme penurunan kecepatan
|
Lantaran
tipe konvensional dapat menghasilkan puntiran yang cukup untuk
men-start mesin dengan bentuk armature yang besar, mekanisme
pengurangan kecepatan pada tipe ini tidak lagi diperlukan. Dengan alasan ini armature dihubungkan
langsung ke roda gigi pinion.
4.
|
Mekanisme Rem
|
(1)
|
Umum
|
Beberapa tipe konvensional dilengkapi
dengan mekanisme pengereman, dengan menghentikan putaran
motor bila mesin gagal dihidupkan. Mekanisme ini juga
mengontrol kecepatan tinggi motor sesaat setelah mesin
hidup.
|
REFERENSI:
Tipe konvensional atau tipe reduksi tidak
dilengkapi dengan mekanisme pengereman antara lain karena
alasan:
|
Armature ringan dan lambat.
|
|
Tekanan dari sikat
cukup besar.
|
|
Kecepatan reduksinya menyebabkan
gesekan.
|
Namun ada banyak
starter ukuran besar ( tipe 24 V) yang dilengkapi mekanisme
pengereman elektrik.
|
|
STARTER TYPE
PLANETARY
1.
|
Perbedaan konstruksi antara tipe planetary
dan tipe reduksi serta tipe konvensional (gambar di samping)
|
|
2.
|
Pertautan/pelepasan
roda gigi pinion
|
|
Pegas penggerak (drive spring)
|
Drive spring dibuat built in dalam
switch magnet. Drive spring bekerja dengan cara yang
sama dengan tipe reduksi dan tipe konvensional .
|
|
PETUNJUK:
Switch
magnetik dan drive lever bekerja dengan cara yang sama
seperti tipe konvensional.
Starter
PS (Planetary reduction-Segment conductor motor)
1.
|
Field coil
|
Sebagai ganti field coil yang
dipakai dalam starter konvensional , starter PS (Planetary
Reduction-Segmen Conductor motor) memakai 2 tipe magnet
permanen: magnet utama dan interpolar magnet.
Magnet utama dan interpolar magnet diatur
bergantian dalam yoke. Ini membuat fluks magnetik timbul
antara magnet utama dan interpolar magnet, sehingga menambah
daya magnet dari magnet utama. Selain meningkatkan jumlah
fluks magnetik, konstruksinya dapat memperpendek bentuk yoke.
|
|
|
|
2.
|
Armature
|
Sebagai ganti
kabel konduktor berbentuk melingkar pada starter
konvensional, starter PS (Planetary reduction-Segment
conductor motor) memakai bentuk konduktor persegi. Dengan
konstruksi pada tipe ini, konduktor persegi bisa meningkatkan
kondisi yang sama dengan konduktor kabel berbentuk gulungan,
tetapi tanpa meningkatkan massa. Hasilnya output pada
coil armature berfungsi sebagai komutator, dan panjang
starter PS menjadi pendek.
|
|
|
|
|
| | | | |
| | | | |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar