Selasa, 04 April 2023

Mengenal Transmisi Otomatis

 

Memahami posisi tuas transmisi pada kendaraan bertransmisi otomatis merupakan bekal untuk berkendara dengan baik. Silakan simak penjelasannya dalam tips ini.

[P] Parkir
untuk kondisi parkir, roda dalam keadaan terkunci

[R] Reverse/Mundur untuk berkendara mundur

[N] Netral bebas koneksi dengan mesin, digunakan saat berhenti lama (di lampu merah, dll)

[D] Drive/Maju digunakan saat berkendara, gigi transmisi akan berpindah secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan

[2] Second untuk jalan menurun, memberi efek mengerem, gigi transmisi hanya sampai gigi dua

[L] Low untuk daerah yang banyak turunan curam, misal pegunungan, untuk menahan laju kendaraan dengan pengereman mesin. Gigi transmisi tetap pada posisi gigi satu saja

Penggunaan Over Drive
Saat berkendara dengan posisi [D] tekan tombol Over Drive [O/D] agar transmisi berpindah ke gigi 4 pada waktunya secara otomatis. Over Drive dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar serta menambah kenyamanan berkendara (memperhalus bunyi mesin) pada kecepatan tinggi.

 

 

Penggunaan Transmisi Otomatis


Mengemudikan kendaraan dengan transmisi otomatis perlu pengetahuan khusus, perhatikan hal-hal berikut supaya Anda dapat mengemudikannya dengan aman dan nyaman.

Saat Akan Menghidupkan Mesin

  • Pastikan rem tangan terpasang.
  • Injak pedal rem dengan kaki kanan.
  • Pastikan tuas transmisi pada posisi [P].
  • Hidupkan mesin.


Saat Akan Menjalankan Kendaraan

  • Injak rem dengan kaki kanan, karena kendaraan cenderung akan maju sendiri meski pedal gas belum diinjak.
  • Pindahkan transmisi ke posisi [D] untuk maju atau [R] untuk mundur.
  • Jangan menginjak pedal gas saat Anda memindah tuas transmisi.
  • Lepaskan rem tangan. Lepas pedal rem secara perlahan, kemudian tekan pedal gas dengan hati-hati (secara bertahap)

 

Tips Irit Pada Mobil Transmisi Otomatik

Mobil dengan transmisi otomatik semakin diminati, terutama di kota-kota besar dengan lalu lintasnya yang padat. Kondisi itu bisa dipahami karena pengemudi tidak lagi capek mengoperasikan kopling dan transmisi ketika laju mobil tersendat-sendat karena macet. Meski begitu, mobil dengan transmisi otomatik tersebut juga dikeluhkan oleh pemilik kendaraan, antara lain boros bahan bakar dan kampas rem.

Mengapa mobil dengan transmisi otomatik boros akan bahan bakar? hal ini dikarenakan torque converter tetap berputar disaat mobil berhenti, artinya mesin membutuhkan bahan bakar lebih banyak dibandingkan dengan mobil yang menggunakan transmisi manual. Faktor ini juga menyebabkan mobil dengan transmisi otomatik menimbulkan gejala merayap di saat berhenti dengan tuas gigi berada di D dan pedal rem tidak di tekan.

Banyak pemakai kendaraan dengan transmisi otomatik hanya selalu menggunakan tuas gigi berada di D dan tidak pernah menggunakan overdrive atau OD. Padahal dengan memanfaatkan overdrive atau OD, konsumsi bahan bakar bisa di irit.

Kampas rem pada mobil dengan transmisi otomatik setiap 20.000 km harus sudah di ganti dengan yang baru. Sedangkan mobil dengan transmisi manual membutuhkan waktu yang agak lama yaitu setiap 50.000 km.

Hal tersebut disebabkan, pengemudi hanya menggunakan tuas gigi hanya berada di D dan tidak pernah memanfaatkan gigi D2 atau L. Terutama saat meluncur di turunan. Akibatnya, pemanfaatan engine brake sangat jarang atau tidak pernah sama sekali untuk memperlambat laju atau menghentikan mobil, hanya mengandalkan dari rem saja.

Otomatik bukan berarti membebaskan pengemudi tidak perlu ganti gigi dan injak kopling. Pada kondisi tertentu, misalnya untuk berakselerasi (OD OFF), saat meluncur di jalan bebas hambatan (OD ON), berhenti di lampu merah N, berada di jalan menurun D2 atau L.

Ingat, posisi D3, D2 dan L pada pemindah gigi bukan sekadar panjangan, tetapi mempunyai fungsinya masing-masing.

 

Sayangi Transmisi Otomatis

Bagi anda pengendara mobil bertansmisi otomatis, sebaiknya anda memberikan perhatian ekstra terhadap kendaraan anda. Karena apabila anda memakainya dengan sembarangan dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi otomatis anda.

Perawatan yang sangat mudah yang dapat anda lakukan ialah membiasakan diri ketika anda parkir untuk menarik rem tangan (hand brake) terlebih dahulu sebelum memindahkan tuas persneling ke posisi P. Hal ini dikarenakan apabila anda menaruh tuas persneling pada posisi P terlebih dahulu sebelum menarik rem tangan akan menyebabkan gear box otomatis anda menahan beban kendaran, terutama pada posisi kendaraan tidak horizontal atau menanjak. Beban yang ditahan oleh gear box dapat mengakibatkan kerusakan. Sedangkan apabila kita menarik rem tangan terlebih dahulu, maka rem yang akan berfungsi menahan beban kendaraan. Oleh karena itu biasakanlah untuk menarik rem tangan terlebih dahulu!

Sebenarnya hal ini sangat mudah bukan?

Tips Memarkir Mundur Mobil Bertransmisi Otomatik

Kasus mobil jatuh dari gedung parkir sudah beberapa kali terjadi di Jakarta dan sekitarnya, selama tahun 2007 ada tiga kejadian, sedangkan tahun 2008 ada satu kejadian. Kebanyakan mobil yang mengalami kecelakaan adalah mobil yang bertransmisi otomatis, karena itu diperlukan kehati-hatian saat memarkir mundur kendaraan jenis ini.

Berikut ini adalah tips memarkir mundur mobil bertransmisi otomatis :

  1. Jangan menginjak pedal gas terlalu dalam, karena mobil bisa bergerak mundur sekalipun pedal gas tidak diinjak, apalagi di lahan parkir yang datar. Perlu diketahui pula, torsi untuk gigi mundur (R) lebih besar dari pada torsi gigi satu. Artinya daya dorong pada saat mundur lebih besar daripada daya dorong pada saat persneling ada pada posisi gigi satu.
  2. Selalu letakkan satu kaki pada pedal rem dan sesekali injak rem.
  3. Ketika memundurkan mobil, pusatkan perhatian pada kendaraan dan area parkir. Hindari mengemudi sambil melakukan kegiatan lain, misalnya menyalakan radio atau menggunakan ponsel.

 

Tambahan,bila masih sisa waktu

Tips Ekonomis Berkendara

  1. Lakukan perawatan kendaraan secara rutin untuk memeriksa dan menyetel kondisi mesin.
  2. Hindari memanaskan mesin terlalu lama sebelum berkendara, karena selama mesin bekerja maka bahan bakar akan tetap terkirim, sehingga banyak BBM yang terbuang sia-sia.
  3. Pertahankan kecepatan kendaraan, sedapat mungkin sekitar 70 - 80 km/jam.
  4. Hindari kecepatan tinggi yang tidak perlu, semakin tinggi kecepatan sebanding dengan tingginya putaran mesin sehingga bahan bakar minyak yang harus dikirimpun semakin besar.
  5. Sesuaikan gigi percepatan dengan kecepatan kendaraan, gunakan gigi rendah untuk menjalankan kendaraan pertama kali. Contoh :

Gigi 1 Kecepatan 0-15 km/jam
Gigi 2 Kecepatan 15-35 km/jam
Gigi 3 Kecepatan 35-50 km/jam
Gigi 4 Kecepatan 50-70 km/jam
Gigi 5 Kecepatan 70 ~ km/jam

  1. Lakukan akselerasi / penekanan pedal gas secara perlahan (bertahap), jangan melakukan secara tiba-tiba karena dapat mengakibatkan terjadinya penambahan bahan bakar secara berlebihan.
  2. Hindari muatan yang berlebihan. Untuk membawa beban yang besar dibutuhkan tenaga yang besar yang berarti bahan bakar yang seimbang pula.
  3. Matikan mesin saat kendaraan berhenti dalam waktu lama (Parkir).
  4. Aktifkan penyejuk udara (AC) dengan temperatur yang tidak terlalu rendah. hal ini akan membuat kerja kompresor tidak terlalu lama (atau matikan bila perlu).
  5. Jangan meletakkan kaki kiri pada pedal kopling saat berkendara atau berkendara dengan setengah kopling. Ini akan mengakibatkan tenaga mesin tidak sepenuhnya tersalurkan untuk menggerakkan kendaraan.
  6. Gunakan bahan bakar yang sesuai nilai oktan yang disarankan oleh produsen. Nilai oktan bahan bakar akan menentukan pembakaran yang sempurna, sehingga sangat berpengaruh terhadap tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
  7. Gunakan ban dengan kembang dan tekanan angin yang tepat.

 

Tips Hemat BBM Pada Kijang Innova
Di jaman BBM mahal ini, saya menggunakan Toyota Kijang Innova yang kata orang boros bahan bakar, tetapi biasanya bahan bakar yang boros selain disebabkan minimnya perawatan, juga lebih banyak disebabkan oleh perilaku dari cara kita mengendarai mobil tersebut.

Terlalu banyak akslerasi dan deslerasi yang berlebihan akan membuat bahan bakar pada mobil kita menjadi boros, maka hindari akselarsi dan deslerasi yang berlebihan.

Tips dari saya adalah memindahkan gigi persneling secepat mungkin. Sebelum rpm diangka 2 (x1000) saya sudah memindahkan ke gigi yang lebih tinggi, dan teryata hal yang sederhana ini mampu menghemat bahan bakar sampai 50%, bahkan ada yang sampai 100%.

Demikianlah tips dari saya ,semoga bermanfaat!

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa penyebab banting klep

 Banting klep atau knocking yang terjadi pada kendaraan disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: 1. Timing pengapian yang terlalu maju 2. P...