Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel.
Mesin diesel empat tak beroperasi dengan siklus empat
langkah yang sama dengan mesin bensin: Intake, compression, combustion dan
exhaust.
Satu kelebihan mesin diesel adalah konsumsi bahan bakar
lebih baik dibanding mesin bensin karena pumping loss lebih rendah dan
rasio kompresi tinggi. Sebaliknya, ada kekurangannya, misalnya getaran dan
kebisingan besar selama pengoperasian. Juga, jumlah bahan berbahaya dalam gas
buang lebih besar dari pada mesin bensin.
2.
|
Compression stroke
|
Piston
menekan udara intake dan meningkatkan temperatur yang cukup bagi
bahan bakar untuk terbakar.
Rasio
kompresi mesin diesel lebih besar dari pada mesin bensin.
|
|
|
Rasio kompresi:
Mesin
bensin: 9 - 11
Mesin diesel: 14 – 23
3.
|
Combustion stroke
|
Bahan
bakar diinjeksi ke dalam ruang bakar. Bahan bakar mengalami pengapian
oleh udara kompresi, yang bertemperatur tinggi, lantas terbakar.
|
|
|
Kondisi untuk
Pengoperasian Mesin Diesel
Kompresi dan sistem bahan bakar merupakan faktor terpenting
agar mesin diesel dapat berkerja efisien
Sistem preheating memanasi udara kompresi yang
diperlukan untuk starting sewaktu mesin dingin.
1.
|
Kompresi
|
Mesin
diesel mengkompresi udara untuk mendapatkan panas yang diperlukan
bahan bakar untuk menyala dengan sendirinya. Karena itu, kompresi dalam
kinerja mesin diesel memiliki peran sama dengan pengapian pada mesin
bensin.
Seperti
halnya mesin bensin, letupan tekanan yang besar dapat diperoleh dengan
mengkompresi udara.
|
|
|
2.
|
Sistem bahan bakar
|
Mesin
diesel tidak mempunyai throttle valve untuk mengontrol output
mesin seperti mesin bensin. Output pada mesin bensin dikontrol dengan
membuka dan menutup throttle valve, yang kemudian mengontrol
jumlah campuran udara-bahan bakar yang diambil.
Namun,
mesin diesel mengontrol output mesin dengan mengatur volume injeksi bahan
bakar.
Kemudian,
pembakaran dimulai dengan menginjeksi bahan bakar, juga mengatur timing
injeksi bahan bakar. Ini seperti halnya dengan ignition timing
pada mesin bensin.
|
|
PETUNJUK:
Untuk
berbagai tujuan, beberapa mesin dilengkapi dengan intake shutter
untuk mengurangi kebisingan, mempermudah mesin berhenti, atau mengurangi
getaran mesin ketika dimatikan.
|
|
|
3.
|
Sistem Preheating
|
Sistem
preheating adalah ciri khas mesin diesel.
Sistem
preheating memanasi udara kompresi secara elektrik untuk start
selagi mesin dingin.
Ada
dua tipe: tipe glow plug, yang memanasi udara di dalam ruang
bakar, dan tipe intake heater, yang secara langsung memanasi udara
yang berasal dari saringan udara.
Kontrol
Output Mesin Diesel
Pada
mesin diesel, bahan bakar diinjeksi setelah udara dimampatkan hingga
tekanan dan teperaturnya tinggi.
Untuk
mendapatkan tekanan kompresi tinggi bahkan pada kecepatan rendah,
sejumlah besar udara harus ditarik ke dalam cylinder.
Karena
itu, throttle valve tidak digunakan lantaran akan menghambat
pemasukan.
(Beberapa
mesin menggunakan intake shutter, yang bentuknya sama dengan throttle
valve.)
Pada
mesin diesel, output mesin dikontrol dengan mengatur jumlah bahan bakar
yang diinjeksi.
Volume
injeksi bahan bakar kecil: Output kecil
Volume
injeksi bahan bakar besar: Output menjadi besar
REFERENSI:
|
Kontrol Output Mesin
Bensin
|
Output pada mesin bensin dikontrol
dengan membuka dan menutup throttle valve, yang kemudian
mengontrol jumlah campuran udara-bahan bakar yang diambil.
Volume
campuran udara-bahan bakar kecil: Output kecil
Volume
campuran udara-bahan bakar besar: Output besar
|
Siklus
Pembakaran
1.
|
Kemampuan pembakaran bahan
bakar diesel
|
Meningkatnya
suhu bahan bakar mengakibatkan bahan bakar terbakar secara spontan,
meski tidak berwujud api. Temperatur minimum dimana kejadian itu
berlangsung, disebut autogenous ignition point (self-ignition
temperature).
Bahan
bakar diinjeksi ke dalam ruang bakar dan dipanaskan oleh suhu dan
tekanan tinggi. Kemudian, bahan bakar mengalami penyalaan sendiri (self-ignite)
dan terbakar.
Pada
mesin diesel, kemampuan pengapian bahan bakar meningkat karena
rasio kompresi meningkat, dan suhu meningkat dengan cepat.
Selain
itu, performa pengapian akan meningkat bila menggunakan angka cetane
tinggi.
Angka
cetane
Angka
cetane pada bahan bakar diesel seperti halnya dengan angka
oktan pada bensin, yang melambangkan kemampuan pengapian bahan bakar.
Semakin
tinggi angkanya, semakin rendah titik pengapiannya (ignition point)
dan bahan bakar semakin baik.
|
|
Untuk bahan bakar diesel,
angka cetane yang biasanya diperlukan paling tidak 40 - 45.
|
|
Umumnya menggunakan cetane
antara 53 - 55.
|
Angka
cetane tinggi berhubungan dengan efek berikut:
|
|
Kemampuan start yang baik
|
|
Gas buangan yang bersih
|
|
Output yang besar
|
|
Membaiknya konsumsi bahan
bakar
|
|
Mesin beroperasi dengan
halus dan sedikit suara bising.
2.
|
Hubungan antara rasio
kompresi dan tekanan atau temperatur kompresi
|
Mesin diesel
mengkompresi udara di dalam cylinder dan meningkatkan suhu untuk
pembakaran.
Grafik
di kiri menunjukkan hubungan antara rasio kompresi dengan tekanan
atau temperatur kompresi. Grafik itu dengan asumsi tidak
terjadi kebocoran udara dan kehilangan panas antara piston dan cylinder.
Bila
rasio kompresi 16, misalnya, pada grafik itu menunjukkan
tekanan kompresi dan suhu dapat naik tinggi, masing-masing sekitar
5 MPa (50 kgf/cm2) dan 560°C (1,040°F) .
Namun,
pada mesin sebenarnya, nilai tekanan kompresi dan suhu udara
biasanya lebih rendah daripada nilai teoritis yang ditunjukkan di
grafik karena panas dilepaskan.
|
|
|
|
|
|
3.
|
Proses pembakaran mesin diesel.
|
Supaya proses pembakaran terjadi
dalam mesin diesel, di sini harus terdapat hubungan antara tekanan di dalam
ruang bakar dan crank angle seperti diperlihatkan pada grafik sebelah
kiri.
Proses
pembakaran ini dapat dibagi dalam empat tahap:
|
1)
|
Ignition delay (A-B)
Untuk mempersiapkan
pembakaran, partikel butir-butir halus dari bahan bakar yang diinjeksikan
akan menguap dan bercampur dengan udara di dalam cylinder guna
membentuk campuran yang mudah terbakar.
|
|
|
|
2)
|
Penyebaran api
(Flame propagation) (B-C)
Pada
tingkat ini, mulai terjadi pengapian dari area yang du dalamnya memiliki
gas udara-bahan bakar yang telah mencapai rasio yang baik, dan secara
kontinu terbakar ke luar. Dari titik B ke C, tekanan meningkat
tajam.
Meningkatnya
tekanan diakibatkan oleh volume bahan bakar yang diinjeksi pada periode ignition
delay, kondisi penyemprotan bahan bakar dan campuran udara-bahan
bakar, dll.
|
|
|
|
|
|
|
|
3)
|
Pembakaran Langsung (Direct combustion)
(C-D)
Pada
tingkat ini, bahan bakar dibakar oleh panas di ruang bakar segera setelah
diinjeksikan.
Tekanan
dari pembakaran meningkat bertahap karena bahan bakar terbakar segera
setelah diinjeksikan.
Tekanan
pada saat ini dapat disesuaikan ke tahap tertentu dengan menyesuaikan
volume injeksi bahan bakar.
|
|
|
4)
|
Setelah Pembakaran (After burning)
(D-E)
Injeksi
bahan bakar ke dalam ruang pembakaran berakhir pada titik D.
Namun,
bahan bakar yang tersisa, yang tidak dapat terbakar pada periode
pembakaran, akan terbakar pada periode ini.
Bila
periode setelah pembakaran ini terlalu lama, maka temperatur gas buang
meningkat dan efisiensi panas*1 menjadi rendah.
*1:
Dengan mesin panas, efisiensi panas berarti rasio energi panas yang dapat
dikonversi menjadi beban kerja dan energi panas yang disuplai oleh bahan
bakar.
|
|
|
Diesel
Knock
Bahan bakar
yang terakumulasi selama periode penundaan pengapian (ignition delay period)
dibakar ketika berlangsung periode perambatan api (flame propagation period).
Saat itulah tekanan di dalam ruang bakar akan meningkat tajam.
Tekanan di
dalam ruang bakar meningkat tajam sebanding dengan jumlah bahan bakar yang
diinjeksi selama ignition delay. Gelombang tekanan ini menyebabkan mesin
bergetar dan membuat suara nyaring.
Suara ini
disebut diesel knock. Mesin diesel menggunakan sistem pembakaran sendiri
, sehingga sampai ukuran tertentu, diesel knocking tak dapat
dihindari.
Penyebab diesel
knock sebagai berikut:
|
|
Temperatur mesin rendah
|
|
Temperatur udara intake rendah
|
|
Temperatur pengapian bahan bakar
terlalu tinggi. (Angka cetane rendah.)
|
|
Timing injeksi terlalu awal. (Bahan
bakar diinjeksi ketika temperatur kompresi masih rendah.)
|
|
Kondisi injeksi tidak baik. (Bahan
bakar tidak bercampur sempurna dengan udara.)
|
Untuk
mencegah diesel knock, dapat dilakukan dengan memperpendek periode ignition
delay, agar dapat menghindari peningkatan tekanan secara mendadak.
Gunakan beberapa cara berikut untuk menghindari diesel knocking:
|
|
Menggunakan bahan bakar dengan
angka cetane tinggi.
|
|
Meningkatkan tekanan kompresi dan
temperatur udara intake ketika terjadi injeksi bahan bakar.
|
|
Meningkatkan suhu ruang bakar
|
|
Menjaga temperatur cairan
pendingin yang sesuai.
|
|
Menjaga timing injeksi
bahan bakar, tekanan injeksi, dan kondisi penyemprotan yang baik.
|
|
|
|
1.
|
Perbandingan antara diesel
knock dan gasoline knocking
|
Diesel knock dan gasoline knocking keduanya
mempunyai kenaikan tekanan kompresi yang mendadak selama periode pembakaran.
Namun mereka berbeda secara mendasar dalam waktu, sebab, dan kondisinya.
|
( 1 ) Diesel knock
Diesel
knock terjadi karena kesulitan dalam self-ignition.
Juga, itu
terjadi ketika percampuran udara-bahan bakar mudah terbakar terbakar semua
hingga menyebabkan peningkatan tekanan yang luar biasa secara
mendadak.
Pada mesin
diesel, adalah sulit membedakan antara pembakaran normal dan diesel
knock. Karena itu, hanya dapat dibedakan dengan memperhatikan adanya
peningkatan tiba-tiba dalam tekanan suara knocking yang dibangkitkan
oleh atau bagian mesin mana yang mengalami kejutan.
|
|
( 2 )Gasoline knocking
Gasoline knocking terjadi ketika terjadi penyalaan
sendiri. Pada mesin bensin, antara pembakaran normal dan knocking
memiliki perbedaan yang nyata.
|
|
|
|
|
Piston
Piston pada mesin diesel dibuat
kuat karena tekanan kompresi, temperatur pembakaran dan tekanan pembakaran
lebih tinggi dari pada mesin bensin.
Pada beberapa model, sebuah heat dam dibuat di atas
alur ring piston No.1 atau piston yang mengarah ke alur ring piston No.1 dari
FRM (Fiber-Reinforced Metal), yang terbuat dari aluminum dan ceramic fiber.
Juga, beberapa piston dibuat dengan saluran pendinginan (cooling
channel) di dalam kepala piston untuk mendinginkan alur ring piston No.1.
Oli yang diinjeksi dari oil nozzle mengalir melalui cooling channel
dan mendinginkan piston.
Piston Ring
1.
|
Uraian
|
Berikut adalah tipe piston ring:
No.1 piston
ring (No.1 compression ring)
A.
Semi-keystone ring
No.2 piston
ring (No.2 compression ring)
B.
Tapered ring
C. Tapered
under - cut ring
No.3 piston
ring (Oil ring)
D.
Solid ring dengan coil
E. Ring tipe
three piece
|
2.
|
Peran semi-keystone ring
|
Permukaan atas piston ring ini
diruncingkan untuk mencegah piston ring menempel karena jelaga karbon.
Ketika mesin
berputar, piston juga bergerak sedikit pada arah radial, menyebabkan celah
antara alur piston ring dan piston ring berubah.
Hal ini
menyebabkan jelaga karbon di dalam alur piston ring terkikis dan alur piston
ring terdorong keluar bersama dengan oli.
Ruang Bakar
1.
|
Deskripsi
|
Pada mesin diesel, bahan bakar
diinjeksikan dalam bentuk uap dari nozzle injeksi dan bercampur dengan
udara dan disulut lalu terbakar.
Untuk
mendapatkan pembakaran yang baik, bahan bakar dan udara harus bercampur
dengan baik dalam ruang bakar
|
2.
|
Ruang bakar tipe injeksi
langsung
|
Disini, ruang bakar utama
dibentuk di antara cylinder head dan piston. Tipe ini menyebabkan
penyulutan dan pembakaran dengan menginjeksikan bahan bakar bertekanan amat
tinggi ke dalam udara bertekanan dan bersuhu tinggi.
Karena
konstruksimnya sederhana, outputnya tinggi. efisiensi panas tinggi dan
kehilangan kedinginanya rendah, konsumsi bahan bakar rendah dan kemampuan
start-nya superior.
Oleh karena
itu, beberapa jenis mesin menggunakan pemanas intake atau glow plug
walaupun beberapa mesin tidak memiliki sistem preheating.
Seiring
dengan meningkatnya tekanan pembakaran, suara dan getaran juga bertambah.
3.
|
Ruang Pembakaran Tipe Swirl
Chamber
|
Ruang ini dibentuk dengan
ruang berspiral melingkar termasuk ruang pembakaran utama. Ruang-ruang
ini dihubungkan melalui transfer passage.
Aliran
udara melingkar dihasilkan dalam swirl chamber selama tidak ada
kompresi dan kebanyakan bahan bakar disulut dan dibakar. Kemudian sisa
bahan bakar dibakar di dalam ruang bakar utama.
Dengan
begini, rasa berkendara yang mulus akan didapatkan karena putaran mesin
maksimal atau tekanan pembakaran dapat lebih tinggi dan rentang putaran
mesin lebar.
Kelemahannya,
Temperatur udara bersuhu tinggi di dalam swirl chamber akan menjadi
rendah karena panasnya diserap oleh cylinder head. Oleh karenanya,
kemampuan starting untuk ruang bakar model ini menjadi buruk
dibanding pada tipe ruang bakar injeksi langsung. Ini sebabnya
menggunakan glow plug sebagai sistem preheating.
4.
|
Bentuk kepala piston
|
Permukaan atas dari piston
membentuk bagian dari ruang pembakaran, dan dibentuk khusus untuk
membuat gerak putar (turbulensi) guna meningkatkan percampuran
antara udara dan bahan bakar.
Bentuk
cekung permukaan atas piston dibuat lebih dalam pada tipe injeksi
langsung. Diantara piston itu, tipe troidal paling sering digunakan.
Piston pada swirl chamber lebih dangkal karena hampir semua campuran
udara-bahan bakar terbakar pada ruag bakar itu. Beberapa dari tipe ini
berpermukaan rata.
|
Cylinder
Liner
1.
|
Deskripsi
|
Cylinder dibagi ke dalam dua tipe:
Tipe linerless dan tipe di mana cylinder liner dimasukkan
ke dalam cylinder block.
(1)
|
Tipe liner
Ada
dua tipe cylinder liner: Tipe basah, di mana cairan pendingin
menyentuh bagian belakang secara langsung, dan tipe kering, di mana
cairan pendingin tidak menyentuh secara langsung.
Bagian
atas cylinder liner dibuat menonjol sedikit di atas bagian atas
block.
Tonjolan
(A) mencegah kebocoran gas dengan cara memasuki cylinder gasket.
|
(2)
|
Tipe linerless
Tipe
linerless menggunakan besi khusus yang lebih tahan terhadap aus.
Mesin dibuat kecil dan ringan dengan mengecilkan diameter cylinder.
|
|
PETUNJUK:
Cylinder
block pada kebanyakan mesin diesel terbuat dari besi tempaan. Belakangan ini,
beberapa mesin menggunakan aluminum cylinder block, di mana cylinder
liner dimasukkan.
Cylinder
Head Gasket
1.
|
Deskripsi
|
Cylinder head gasket
diletakkan di antara cylinder block dan cylinder head.
Alat
itu mencegah gas-gas pembakaran, cairan pendingin dan oli agar tidak
bocor antara cylinder block dan cylinder head. Ini membutuhkan tekanan
menahan (resisting pressure), tahanan panas dan elastisitas yang tepat.
Cylinder
head gasket tipe steel laminate digunakan untuk meningkatkan ketahanan
cylinder head gasket sehingga kebocoran gas pembakaran dicegah.
Ketebalan
cylinder head gasket diseleksi untuk meningkatkan presisi rasio
kompresi menurut mesin. Ketebalan cylinder head gasket ditentukan oleh
jumlah tonjolan pada piston.
Contoh: Mesin 3L
Mesin
3L memiliki tiga tipe cylinder head gasket.
Tanda
B: 1.40 - 1.50 mm (0.0551 - 0.0591 in.)
Tanda
D: 1.50 - 1.60 mm (0.0591 - 0.0630 in.)
Tanda
F: 1.60 - 1.70 mm (0.0630 - 0.0669 in.)
|
Mekanisme
Katup
1.
|
Mekanisme empat katup
|
Mekanisme katup pada mesin
diesel pada dasarnya sama dengan mesin bensin. Namun, beberapa
mekanisme katup adalah khas.
Mekanisme
empat katup terdiri dari valve rocker arm dan valve bridge.
Ketika
rocker arm didorong oleh camshaft, valve bridge bergeser sejajar dengan
guide pin dan mendorong dua katup (valve) secara simultan untuk
membukanya.
Dengan
cara ini, satu camshaft mampu mengoperasikan empat katup per cylinder.
Melalui
penggunaan empat katup, bukan hanya efektifitas intake dan exhaust
ditingkatkan, namun juga nozzle injeksi dapat diletakkan di pusat ruang
pembakaran.
|
PETUNJUK:
Celah
katup disesuaikan menggunakan dua skrup penyetel (adjusting screw), (1)
dan (2).
2.
|
Interval penggantian timing
belt
|
Timing belt pada mesin
diesel harus diganti setiap 100,000 km atau 150,000 km, bergantung pada
model mesin. Pada beberapa mesin, disediakan lampu peringatan
penggantian timing belt.
Lampu
ini akan menyala pada saat interval penggantian timing belt.
Lampu peringatan timing belt
harus diset kembali setelah mengganti timing belt. Metode bervariasi
menurut model.
Contoh
1:
Keluarkan
grommet di bawah speedometer dan dorong knob pengesetan kembali lampu
peringatan dengan kawat tipis.
Contoh
2:
Ganti
skrup switch pembatalan (cancel switch screw) dan pasang kembali pada
lubang pemasangan lain.
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar