Garis Besar Sistem Kontrol Mesin
Mesin bensin menghasilkan tenaga melalui ledakan campuran
bensin dan udara. Tiga elemen penting agar mesin bensin menghasilkan tenaga:
1. |
Campuran udara-bahan bakar yang baik
|
|
2. |
Kompresi yang baik
|
|
3. |
Loncatan api (spark) yang baik
|
Untuk
mendapatkan ketiga elemen ini secara simultan, perlu dilakukan kontrol secara
tepat terhadap formasi campuran udara-bensin dan waktu loncatan bunga api.
|
Sebelum
tahun 1981, satu-satunya sistem kontrol mesin yang ada adalah EFI (Electronic
Fuel Injection), yang menggunakan komputer untuk mengontrol volume injeksi
bahan bakar. Selain EFI, sekarang terdapat sistem-sistem kontrol komputer lain,
termasuk ESA (Electronic Spark Advance), ISC (Idle Speed Control),
sistem diagnostik, dll.
|
|
REFERENSI:
Proses
dari Kontrol Komputer
Agar
komputer bekerja dengan baik, diperlukan sistem yang komprehensif yang terdiri
dari berbagai alat-alat input dan output
Pada
mobil, sensor-sensor seperti water temperature sensor atau meteran
aliran udara berhubungan dengan alat input. Dan aktuator semacam injektor atau
igniter berhubungan dengan alat output. Di Toyota, komputer yang mengontrol
sebuah sistem disebut ECU (Electronic Control Unit). Komputer yang
mengontrol mesin disebut ECU mesin (atau ECM*: Engine Control Module). ECM adalah istilah SAE (Society of Automotive Engineers
Sensor,
aktuator, ECU mesin dihubungkan dengan wiring harness. Hanya setelah ECU mesin
memproses sinyal input dari sensor dan output mengontrol sinyal ke aktuator,
seluruh sistem dapat beroperasi sebagai sistem kontrol komputer.
Deskripsi
Sistem
kontrol mesin terdiri dari tiga bagian, yakni sensor (dan sinyal output
sensor), ECU mesin, dan aktuator. Bab ini menjelaskan tentang sensor (sinyal),
rangkaian daya, rangkaian ground, dan voltase terminal sensor.
ECU mesin dibagi menjadi beberapa fungsi, yakni: kontrol
EFI, kontrol ESA, kontrol ISC, fungsi diagnosis, fungsi fail-safe dan backup,
dan fungsi lainnya. Beberapa fungsi ini beserta fungsi-fungsi aktuator
dijelaskan dalam bab terpisah
Rangkaian
Daya
Rangkaian
daya adalah sirkuit listrik yang mensuplai daya ke ECU mesin. Sirkuit listrik
ini termasuk ignition switch, relay utama EFI. dll.
Rangkaian daya yang digunakan kendaraan terdiri dari dua
tipe berikut.
1.Dikontrol oleh ignition switch |
2. |
Dikontrol oleh ECU mesin |
EFI (Electronic Fuel Injection)
Deskripsi
Sistem
EFI menggunakan berbagai sensor untuk mendeteksi kondisi mesin dan kondisi
pengendaraan mobil. Selanjutnya ECU mesin akan mengkalkulasi volume
penyemperotan bahan bakar optimal, yang kemudian memerintahkan injektor
untuk menyemprotkan bahan baker
|
ECU mesin |
Bagian
ini mengkalkulasikan durasi injeksi bahan bakar optimal berdasarkan sinyal dari
sensor
|
Air flow meter atau manifold pressure sensor |
Tugasnya mendeteksi
|
Crankshaft position sensor |
Untuk mendeteksi sudut cranksahft dan putaran mesin.
|
Camshaft position sensor |
Ini
mendeteksi sudut standar camshaft dan timing camshaft
|
Water temperature sensor |
ini
mendeteksi suhu pendingin
|
Throttle position sensor |
Ini mendeteksi sudut bukaan throttle valve.
|
Oxygen sensor |
Ini mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buang
Tipe EFI
1. |
L-EFI (Tipe Air-flow control) |
|
|
Tipe ini menggunakan air flow meter untuk
mendeteksi jumlah udara yang mengalir di dalam intake manifold.
2. |
D-EFI (Tipe kontrol tekanan manifold) |
Tipe ini
mengukur tekanan di dalam intake manifold untuk mendeteksi jumlah
udara intake dengan menggunakan densitas udara intake
ESA
Sistem
ESA (Electronic Spark Advance) adalah sistem yang menggunakan ECU mesin
untuk menentukan ignition timing berdasarkan sinyal dari barbagai
sensor.
|
|
ECU
mesin mengkalkulasi ignition timing dari ignition timing optimal
yang disimpan dalam memori untuk disesuaikan dengan kondisi mesin, dan mengirim
sinyal pengapian ke igniter.
|
|
Ignition
timing
optimal pada dasarnya ditentukan menggunakan putaran mesin dan
|
Sistem
ESA terdiri dari berbagai sensor, ECU mesin, igniter, ignition coil, dan busi.
Peranan sensor
|
|
|||||||||||||||||||||||
|
Konstruksi
Sistem
ESA terdiri dari berbagai sensor, ECU mesin, igniter, ignition coil, dan busi.
|
|
|
|||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||
|
||
|
Igniter
merespon output sinyal IGT oleh ECU digunakan untuk memerikan arus
primer secara terputus-putus ke ignition coil. Igniter juga mengirim sinyal
konfirmasi pengapian (IGF) ke ECU mesin.
|
ISC
Sistem
ISC (Idle Speed Control) dilengkapi dengan sirkuit yang mem-bypass katup
throttle, dan menghisap volume udara kedalam sirkiut bypass itu
yang dikontrol oleh ISCV (Idle Speed Control Valve)
|
ISCV
menggunakan sinyal dari ECU mesin untuk mengontrol mesin pada putaran idel
optimal pada setiap saat.
|
|
Sistem
ISC terdiri dari ISCV, ECU mesin, dan beragam sensor dan switch.
1. |
|
2. |
|
|||||||||||||
3. |
Kontrol feedback dan kontrol
estimasi
|
OTHER CONTROL
Mayoritas
sistem kontrol mesin dilengkapi dengan sistem berikut, walaupun ada perbedaan,
selain sistem EFI, ESA dan ISC.
|
Semua
sistem ini dikontrol oleh ECU mesin.
|
|
|
|
ETCS-i (Electronic Throttle Control
System-intelligent)
|
|
|
VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent)
|
|
|
VVTL-i (Variable Valve Timing and
Lift-intelligent)
|
|
|
Sistem kontrol oxygen sensor/pemanas sensor rasio
udara-bahan bakar
|
|
|
Sistem kontrol A/C
|
|
|
Kontrol kipas pendingin
|
|
|
ACIS (Acoustic Control Induction System)
|
|
|
Sistem kontrol AI (Air Injection)/sistem
kontrol AS (Air Suction)
|
|
|
Sistem kontrol emisi penguapan
|
|
|
Sistem kontrol udara intake
|
|
|
Penilaian oktan bahan bakar
|
|
|
Sistem kontrol ECT OD cut-off
|
|
|
Sistem kontrol EGR cut-off
|
|
|
T-VIS (Toyota-Variable Induction System)
|
|
|
Sistem SCV (Swirl Control Valve)
|
|
|
Sistem kontrol tekanan turbocharger
|
|
|
Sistem kontrol supercharger
|
|
|
Sistem kontrol EHPS (Electro-Hydraulic Power
Steering)
|
DIAGNOSIS
ECU
mesin memiliki fungsi OBD (On-Board Diagnostic) yang secara konstan memonitor
setiap sensor dan aktuator. Bila kerusakan terdeteksi, kerusakan direkam
sebagai DTC (Diagnostic Trouble Code) dan MIL (Malfunction Indicator Lamp) pada
meter kombinasi akan menyala untuk memberitahukan kepada pengemudi.
|
|
Dengan
menghubungkan tester genggam ke DLC3, komunikasi langsung dengan ECU mesin akan
dilakukan melalui terminal SIL untuk konfirmasi DTC.
|
DTC juga
dapat dikonfirmasi dengan menyebabkan MIL berkedip, kemudian memeriksa pola
kedipan.
|
|
PETUNJUK:
MIL disebut juga lampu
peringatan CHECK ENGINE atau lampu peringatan sistem mesin.
|
|
TYPE OBD
Untuk
mengkonfirmasi data yang direkam oleh ECU mesin, sistem diagnosa yang disebut
MOBD, CARB OBD II, EURO OBD atau ENHANCED OBD II digunakan untuk berkomunikasi
langsung dengan ECU mesin.
|
Tiap
sistem ini menampilkan DTC 5 digit pada tester genggam.
|
|
|
1. |
MOBD |
||
MOBD adalah sistem diagnosa yang unik untuk
|
|||
2. |
CARB OBD II |
||
CARB OBD II adalah sistem diagnosa emisi yang
digunakan di AS dan Kanada. Ia digunakan untuk memeriksa DTC atau data untuk
item-item yang di syaratkan oleh peraturan di AS dan Kanada.
|
|||
3. |
EURO OBD |
||
EURO OBD adalah sistem diagnosa emisi yang digunakan
di Eropa. Ia digunakan untuk memeriksa DTC atau data untuk item-item yang
disyaratkan oleh peraturan di Eropa
|
|||
4. |
ENHANCED OBD II |
||
ENHANCED OBD II adalah sistem diagnosa yang
digunakan di AS dan Kanada.
Sistem ini digunakan untuk memeriksa item-item yang
disyaratkan oleh peraturan di AS dan Kanada, dan memeriksa DTC atau data
untuk item-item milik
|
|
PETUNJUK:
Tipe awal OBD menggunakan
pola kedipan MIL untuk memeriksa DTC.
|
Sistem
membaca data yang di output oleh ECU mesin tanpa berkomunikasi dengan ECU
mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar