Kamis, 11 Mei 2023

Fungsi Busi adalah

 Arus listrik tegangan tinggi dari distributor

menimbulkan (membangkitkan) bunga api dengan

temperatur tinggi diantara elektroda tengah dan

masa dari busi untuk menyalakan campuran udarabahan

bakar yang telah dikompresikan. Meskipun

konstruksi dari busi sederhana, tetapi busi tersebut

beroperasi pada kondisi yang sangat berat.

Temperatur elektroda busi dapat mencapai kirakira

2000°C (3632°F) selama langkah pembakaran

(kerja), tetapi kemudian akan turun drastis pada

langkah hisap karena didinginkan oleh campuran

udara dan bahan bakar. Perubahan yang sangat

cepat dari panas ke dingin tersebut terjadi berulangulang

kali pada setiap dua putaran crankshaft.

Lebih jauh lagi, tekanan di dalam cylinder juga

bervariasi antara 1 atm (760 mm Hg atau 29,92 in

Hg atau 101.33 kPa) pada saat langkah hisap, tetapi

kemudian naik mancapai 45 atm pada langkah

pembakaran (kerja). Busi harus bisa menjaga

kemampuan penyalaan untuk jangka waktu yang

lama, meskipun mengalami temperatur tinggi dan

perubahan tekanan, dan menjaga tahanan insulator

dari tegangan tinggi antara 10 sampai 30 KV.


Konstruksi

Komponen utama busi yaitu insulator, casing dan

elektroda tengah.


1) Insulator Keramik

Insulator keramik (ceramic insulator) berfungsi

untuk memegang elektroda tengah dan berguna

sebagai insulator antara elektroda tengah dan

casing. Gelombang yang dibuat pada permukaan

insulator keramik berguna untuk memperpanjang

jarak permukaan antara terminal dan casing untuk

mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan

tinggi.

Insulator terbuat dari proselen alumunium murni

yang mempunyai daya tahan panas yang sangat

baik, kekuatan mekanikal, kekuatan dielektrik pada

temperatur tinggi dan penghantar panas (thermal

conductivity).

1) Insulator Keramik

Insulator keramik (ceramic insulator) berfungsi

untuk memegang elektroda tengah dan berguna

sebagai insulator antara elektroda tengah dan

casing. Gelombang yang dibuat pada permukaan

insulator keramik berguna untuk memperpanjang

jarak permukaan antara terminal dan casing untuk

mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan

tinggi.

Insulator terbuat dari proselen alumunium murni

yang mempunyai daya tahan panas yang sangat

baik, kekuatan mekanikal, kekuatan dielektrik pada

temperatur tinggi dan penghantar panas (thermal

conductivity).

Nilai Panas

Yang dimaksud dengan nilai panas (heat range)

busi adalah kemampuan meradiasikan sejumlah

panas oleh busi. Busi yang meradiasikan panas

lebih banyak disebut “busi dingin", sebab busi

tersebut akan tetap dingin, sedangkan busi yang

meradiasikan panas yang sedikit disebut "busi

panas" karena busi tersebut menahan panas.

Batas operasional terendah dari busi adalah selfcleaning

temperatur (pada kondisi ini busi akan

bersih dengan sendirinya), sedangkan batas

tertinggi adalah pre-ignition temperature (pada

kondisi ini dapat terjadi pre-ignition). Busi akan

mempunyai kemampuan maksimum bila elektroda

tengahnya mempunyai temperatur antara 450°C

dan 950°C (842°F dan 1724°F).

●● Self-cleaning Temperature

Bila temperatur elektroda tengah kurang dari 450°C

(842°F), carbon akan terbentuk disebabkan adanya

pembakaran yang tidak sempurna yang menempel

pada permukaan penyekat (insulation) porselen,

yang akhirnya akan mengurangi tahanan penyekat

(insulation) antara insulator dan casing (rumah

busi). Akibatnya, tegangan tinggi yang diberikan

ke elektroda akan langsung ke casing (masa)

tanpa terjadinya Ioncatan api pada celah busi

dan disebut misfiring. Temperatur 450°C (842°F)

atau lebih diperlukan untuk menyempurnakan

pembakaran terhadap sisa (endapan) carbon pada

insulator nose. Temperatur ini disebut self-cleaning

temperature.

●● Pre-ignition Temperatur

Bila temperatur elektroda tengah lebih dari 950°C

(1742°F), maka elektroda sendiri akan merupakan

sumber panas yang dapat menimbulkan terjadinya

penyalaan sebelum busi bekerja. Ini disebut dengan

pre-ignition.

Bila pre-ignition terjadi, maka output mesin akan

menurun disebabkan oleh saat penyalaan yang

tidak tepat, dan elektroda atau piston mungkin akan

berlubang atau meleleh sebagian. Oleh sebab itu,

temperatur elektroda harus diusahakan di bawah

950°C (1742°F).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa penyebab banting klep

 Banting klep atau knocking yang terjadi pada kendaraan disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: 1. Timing pengapian yang terlalu maju 2. P...