Ignition coil berfungsi merubah arus listrik 12 V
yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi
(10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan
bunga api yang kuat pada celah busi.
Pada ignition coil, kumparan primer dan sekunder
digulung pada inti besi. Kumparan-kumparan ini
akan menaikkan tegangan yang diterima dari
baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi
melalui (dengan cara) induksi elektromagnet/
induksi magnet listrik (induksi sendiri dan induksi
bersama).
Kita akan mempelajari lebih lanjut di dalam Step 2
tentang induksi magnet dan aspek teknik yang lain
tentang kelistrikan dan kemagnetan.
Konstruksi
Inti besi (core), yang dikelilingi oleh kumparan,
terbuat dari baja silicon tipis yang digulung ketat.
Kumparan sekunder terbuat dari kawat tembaga tipis
( 0,5 - 0,1 mm) yang digulung 15.000 sampai 30.000
kali lilitan pada inti besi, sedangkan kumparan primer
terbuat dari kawat tembaga yang relatif tebal ( 0,5
-1,0 mm) yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan
mengelilingi kumparan sekunder.
Untuk mencegah terjadinya hubungan singkat (short
circuit) antara lapisan kumparan yang berdekatan,
antara lapisan satu dengan lapisan yang lain disekat
dengan kertas yang mempunyai tahanan sekat yang
tinggi. Seluruh ruangan kosong di dalam tabung
kumparan diisi dengan minyak atau campuran
penyekat untuk menambah daya tahan terhadap
panas.
Salah satu ujung dari kumparan primer dihubungkan
dengan terminal negatif primer, sedangkan
ujung yang lain dihubungkan dengan terminal
positit primer. Kumparan sekunder dihubungkan
dengan cara serupa, dimana salah satu ujungnya
dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada)
terminal positif primer, sedangkan ujung yang lain
dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi
melalui sebuah pegas. Kedua kumparan digulung
dengan arah
yang sama, dengan kumparan primer
berada pada bagian luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar