Senin, 08 Mei 2023

SISTEM PENGAPIAN BATERAI

 URAIAN

Motor pembakaran dalam (internal combustion

engine) menghasilkan tenaga dengan jalan membakar

campuran udara dan bahan bakar di dalam cylinder.

Pada motor bensin, loncatan bunga api pada busi

diperlukan untuk menyalakan campuran udarabahan

bakar yang telah dikompresikan oleh piston

di dalam cylinder. Sedangkan pada motor diesel

udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi

sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar

disemprotkan ke dalam cylinder, akan terbakar secara

serentak.

Karena pada motor bensin proses pembakaran dimulai

oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh

busi, beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan

arus tegangan tinggi yang diperlukan.


Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk

menaikkan tegangan baterai menjadi 10 KV atau

lebih dengan mempergunakan ignition coil dan

kemudian membagi-bagikan tegangan tinggi tersebut

ke masing-masing busi melalui distributor dan kabel

tegangan tinggi. Tipe sistem pengapian baterai ini

dipergunakan pada seluruh motor bensin untuk

kendaraan modern.

Sistem pengapian baterai biasanya terdiri dari

baterai, ignition coil, distributor, kabel tegangan

tinggi dan busi, seperti diperlihatkan di bawah ini.

1. Sistem pengapian konvensional

2. Sistem pengapian transistor

●● Tipe semi-transistor

●● Tipe full-transistor

Pada bab ini hanya akan diterangkan mengenai

sistem pengapian konvensional.

FUNGSI BAGIAN KOMPONEN

Baterai

Menyediakan arus listrik voltase rendah (biasanya

12V) untuk ignition coil.

Ignition Coil

Menaikkan voltase yang diterima dari baterai

menjadi voltase tinggi yang diperlukan untuk

pengapian.

Distributor

1) Cam (nok)

Pembuka breaker point (platina) pada sudut

crankshaft yang tepat untuk masing-masing

cylinder.

2) Breaker point (platina)

Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui

kumparan primer dari ignition coil untuk

menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada

kumparan sekunder dengan jalan (cara) induksi

elektromagnet (electromagnetic induction).

3) Capasitor/Condenser

Menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara

breaker point (pada platina) pada saat membuka

dengan tujuan untuk menaikkan tegangan coil

sekunder.

4) Centrifugal Governor Advancer

Memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran

mesin.

5) Vacuum Advancer

Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban

mesin (vakum intake manifold).

6) Rotor

Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang

dihasiIkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.

7) Distributor Cap

Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor

ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing

cylinder.

Kabel Tegangan Tinggi (High Tension

Cord)

Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition

coil Ke busi.

Busi

Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi

loncatan bunga api melalui elektroda-nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa penyebab banting klep

 Banting klep atau knocking yang terjadi pada kendaraan disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: 1. Timing pengapian yang terlalu maju 2. P...