Copot Terminal Aki Mobil, Asal Tahu
Usah Ragu!
Sederhana, namun kerap bikin bingung. Hal ini
bisa terjadi pada saat berurusan dengan aki. Soalnya, hingga kini masih banyak
yang bertanya mengenai bagaimana prosedur yang benar melepas terminal aki.
Padahal prosesnya sangat simpel, tinggal kendurkan pakai baut dan copot kedua
terminal itu. Memasangnya kembali pun tinggal dikencangkan saja.
Namun, banyak yang menganggap ada
sesuatu nan rumit yang berhubungan dengan sistem kelistrikan mobil. Wajar,
mobil masa kini kian canggih dengan berbagai peranti elektronis. Termasuk mesin
yang juga memiliki komputer sendiri. Pada kendaraan yang lebih canggih pun
banyak control unit yang tersebar untuk mengatur berbagai peranti di sekujur
bodi mobil.
Usah ragu, prosedur melepas
kepala aki bisa semudah prosesnya kok. Asal tahu dan mengerti efeknya, bukan?
Nyatanya, efek mencabut aki tidak terlalu mengerikan, kok. Apa saja sih?
SEPUTAR INTERIOR
Simpel banget kok, karena bagian
yang paling kena dampak pencabutan aki hanya di seputar interior. Beberapa
peranti memang bisa kena reset setelah mengganti aki. Namun, sebelum membahas
itu, mari kita tilik hal-hal mengerikan yang disinyalir bisa terjadi setelah
melepas aki.
Paling banyak, anggapan yang
beredar adalah ECU bisa terkunci bisa salah melakukan prosedur mengganti aki.
Pendapat ini bisa salah bisa benar. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya,
prosedur penggantian aki tidak memerlukan perlakuan khusus dengan engine
scanner setelah aki baru terpasang. Tidak perlu memasukkan kode khusus sebagai
kunci pembuka fungsi ECU kembali.
Jadi, cukup lakukan seperti
wajarnya penggantian aki. Cabut terminalnya, taruh aki pengganti dan pasang
lagi di kedua kutub aki. Hanya saja, perlu hati-hati. Karena ECU mirip komputer
desktop di rumah Anda. Komputer tidak baik dimatikan dengan mencabut langsung
kabel catu dayanya.
Pastikan semua fungsi ECU sudah
mati. Misalnya mesin sudah mati sempurna, indikator di dasbor pun sudah padam.
Karena kalau tidak, bisa jadi masih ada arus data yang mengalir di sistemnya.
Nah, itu yang bisa bikin masalah.
Selain itu, yang kena reset
paling hanya fail save. Kalau ada indikator yang menyala karena ada yang tidak
beres, mencopot aki bisa bikin mati indikator.Kecuali buat mobil yang ada
immobilizer, karena biasanya terekam dalam chip immobilizer.
Khusus buat Toyota Kijang Kapsul
bermesin 7K-E 1.800 cc injeksi, setelan CO bisa berubah kalau aki dicopot.
Untuk itu sebaiknya AFR diperiksa ulang setelah mencopot aki .
Selebihnya, yang kena reset hanya
beberapa peranti di interior. Paling kentara adalah jam . Ada beberapa mobil
yang punya cadangan daya buat jam ini, namun rata-rata jam digital bisa berubah
setelah mencopot aki.
Begitu juga denga setelan pada
audio. Pastinya, "Semua simpanan frekuensi stasiun radio bisa hilang,
Jangan lupa setting kembali power
window atau sunroof yang punya fitur auto. Biasanya setelah cabut aki, fitur
ini tidak aktif. Caranya mudah, cukup dengan menekan atau menarik tombol power
window sekitar 10 detik, fitur itu bisa aktif kembali .
Malas Di Start? Tempelkan Saja
Remotenya
Apa jadinya kalau bisa masuk mobil tapi mesin
tak bisa distarter. Tentu bingung dan panik. Itulah yang terjadi pada saat
menekan start button Toyota Yaris tipe S Limited keluaran 2007. Ada dimana
masalahnya?
Gejala awal, ketika tombol start
ditekan mesin tak langsung merespon. Harus berulang kali di tekan untuk
menghidupkannya. Perkiraan awal masalah ada di tombol tersebut.
Namun ternyata tak demikian.
Setelah dibawa ke salah satu bengkel resmi Toyota diketahui kalau letak masalah
ada di baterai remote.
Uniknya baterai ini memiliki umur
yang hanya 1 tahun saja. Padahal umur
pakainya mencapai 2 tahun.
Setelah penggantian baterai yang
memiliki harga di atas Rp 83 ribu ini masalah memang selesai. Namun apa
sebenarnya yang bisa membuat baterai cepat habis atau remote bermasalah.
Bagaimana penanganannya.
Kalau dalam keadaan darurat,
dekatkan lambang Toyota yang ada di remote dengan tombol start. Tunggu sampai
terdengar bunyi beep baru lakukan start seperti biasa.
Ini dikarenakan antara remote
dengan sistem start di mobil saling memberikan sinyal. Penanganan seperti ini
bisa dilakukan tak hanya pada Toyota Yaris saja, namun juga pada Toyota lain
yang mengadopsi sistem keyless entry dan start button.
Mengenai baterai yang cepat
habis, bisa karena beberapa sebab. Seperti karena kualitas baterai itu sendiri
yang tidak bagus.
Tapi mengingat pada kasus ini
yang dipakai merupakan baterai dari Toyota, anggapan ini bisa dikesampingkan.
Selain masalah pada baterai,
remote itu sendiri juga terkadang kena masalah. Penyebabnya ada beberapa
sehingga ketika diaktifkan remote enggan bekerja. Berada dekat dengan bangunan
yang memiliki gelombang frekwensi tinggi dan besar salah satunya.
Seperti berada di dekat pemancar
radio, genset, saluran utama listrik tegangan tinggi atau radio antar penduduk.
Maka bukan tak mungkin saat berada di parkiran mall, mobil akan sulit start
karena mobil berada dekat genset aktif .
Cara Klasik Hingga Modern
Antisipasi Fan Belt Berisik
Banyak kejadian, fan belt dan AC
belt di mesin bernyanyi, tak lama setelah melewati banjir atau genangan air.
Posisi belt yang kerap berada di
bawah karena berhubungan dengan engine pulley, sering terkena cipratan air atau
malah terendam saat melibas genangan.
Meski kondisi belt belum getas
atau baru saja ganti, tetap tak bisa lepas dari bunyi berisik. Ini lantaran air
membuat kering karet belt alternator atau AC saat berputar kencang.
Apalagi air yang mengguyur belt
tak murni air bersih melainkan air kotor yang bercampur dengan kotoran seperti
tanah atau pasir.
BELT DRESSING
Mengantisipasi hal ini, bisa
dilakukan dengan cara sederhana. Mulai dari cara yang paling klasik hingga moderen.Intinya
adalah menghilangkan bunyi berisik saat belt diputar mesin.
cara lama masih bisa di pakai
Semprotkan secara bertahap
Cara paling moderen dan tak perlu
berkotor tangan dengan menyemprotkan cairan khusus yang dikemas dalam kaleng aerosol.
Lazim disebut belt dresser atau
belt dressing. Semprotan dalam bentuk kaleng ini sudah banyak di sentra
onderdil atau di hypermarket.
Tinggal hidupkan mesin dan
biarkan dalam kondisi stasioner. Semprotkan belt yang dirasa berisik. Teknis
penyemprotan tak sama dengan membersihkan karburator atau injektor. Cukup
dengan menyemprotkan secara bertahap dengan dosis penyemprotan secukupnya.
Jangan tekan sprayer terus
menerus sampai belt becek. Bila belt sudah sunyi senyap, segera hentikan aksi
penyemprotan.Bila terlalu banyak bisa membuat kotor kabin mesin karena cipratan
cairan belt dressing yang berlebih.
Metode lain, meski sudah dianggap
usang namun untuk beberapa kondisi tertentu masih efektif mengusir bunyi.
Khusus untuk ruang mesin yang masih lega, bisa gunakan lilin batangan yang
ditempelkan ke permukaan bagian dalam belt (bagian yang bersinggungan dengan
puli).
Tak ada lilin, bisa ambil sedikit
gemuk (grease) jenis hi-temperature. Bisa gunakan kuas atau media lainnya untuk
mengoles bagian dalam belt.
Terapi dengan gemuk harus
dilakukan dengan hati-hati karena olesan dengan dosis yang berlebih bisa bikin
belt selip.
Alternatif lainnya adalah oli
atau pelumas mesin. Metode yang sama dengan gemuk, oleskan bagian dalam belt
yag bersinggungan dengan puli hingga bunyi berangsur hilang.
Berlaku sama dengan gemuk, dosis
oli yang terlalu banyak bisa membuat belt selip.
Bila ketiga material tadi tak ada
di sekitar kita, bisa gunakan campuran air dan sabun alias air sabun. Meski tak
bisa bertahan lama, cara ini bisa juga menghilangkan bunyi berisik dari belt
yang mengganggu telinga. Guyurkan air sabun seperlunya ke belt yang berisik.
Anak Kunci Hilang, Minta Bengkel
Resmi Registrasi Ulang
Berikut ini peringatan penting
bagi para pemilik kendaraan yang mobilnya sudah mengaplikasikan immobilizer.
Jangan berdiam diri saja ketika anak kunci immobilizer hilang. Minta ke bengkel
resmi agar melakukan registrasi ulang.
Bukan apa-apa, kita ambil
pengandaian terburuk. Jika anak kunci tersebut jatuh ke tangan orang jahil dan
tahu anak kunci tersebut milik mobil Anda, ia akan dengan leluasa menghidupkan
dan membawa kabur mobil Anda. Seperti kita tahu, pengaplikasian immobilizer
sebenarnya untuk pengamanan mobil dari aksi pencurian. Dengan perangkat ini,
mobil hanya dapat dihidupkan dengan anak kunci yang sudah di-set dengan kode
tertentu.
Cara kerjanya sangat sederhana.
Ketika anak kunci dimasukkan ke dalam lubang kunci, maka kode pada anak kunci
akan diterima oleh antena transponder. Antena kemudian akan mengirim informasi
ke Electronic Control Unit (ECU) immobilizer. ECU inilah yang membaca kode
tersebut, jika sesuai ECU akan memerintahkan ECU engine untuk memberi tegangan
pada pengapian dan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran di ruang bakar.
Mesin pun kemudian dapat dihidupkan.
Teknologi yang sudah
diaplikasikan pada mobil-mobil yang didistribusikan Astra ini, (misalnya
Peugeot 206, 307, 806 dll, atau pada Toyota Camry, Yaris, Innova, Rush, juga
pada Daihatsu Sirion), makin memperkecil kemungkinan mobil dicuri orang. Bisa
dikatakan bahwa sistem pengaman dengan teknologi ini melengkapi sistem alarm
yang belakangan ini sudah banyak berhasil "dijebol" para pencuri
mobil. Dengan immobilizer, meskipun pencuri berhasil masuk, ia tidak akan
sanggup membawa kabur mobil Anda kecuali dengan anak kunci immobilizer.
Itu sebabnya, mobil perlu
di-registrasi atau inisialisasi ulang. Melalui alat yang disebut dengan
intellegent tester, bengkel resmi akan menghapus kode pada kunci yang lama dan
memasukkan kode yang baru serta menyimpannya dalam ECU immobilizer. Dengan
demikian, kunci yang lama sudah tidak bisa digunakan untuk menghidupkan mobil
Anda lagi.
Van Belt Putus Karena Terganjal Si
Pemburu Tikus
Van belt putus bukan cuma karena
aus, setelannya terlalu kencang atau terlalu kendur. Sehingga komponen yang
berperan penting dalam mentransfer energi dari putaran mesin ke sistem
pengisian listrik maupun sistem pendingin ini tidak bekerja dengan baik.
Suatu pagi seorang pemilik Toyota
terperanjat bukan kepalang ketika di ruang mesin terdengar bunyi gludak-gluduk
setelah kunci kontak diputar ke posisi "START". Bunyi itu hilang
setelah mesin mati. Setelah membuka kap mesin, keterkejutannya makin
menjadi-jadi karena ternyata selain van beltnya putus, ada darah segar
berceceran. Rupanya, ada seekor kucing di lintasan van belt. Binatang yang
terkenal sebagai pemburu tikus ini kontan mati ketika van belt berputar
berbarengan dengan hidupnya mesin.
Bukan hanya sekali atau dua kali,
kasus kucing masuk ke ruang mesin pernah beberapa kali. Yang paling ekstrim
memang dapat mengakibatkan van belt putus. Beberapa kasus lainnya hanya
mengakibatkan mesin mati (macet) dan van belt selip (keluar lintasan).
Yang tidak kalah unik, ada juga
pelanggan Toyota yang meminta bantuan darurat karena seekor anak kucing
terjebak di ruang mesin.Karena buru-buru dan kucing itu gak mau keluar, saya
biarkan aja dia di dalam ruang mesin..
Beruntung, kucing itu akhirnya
keluar sendiri setelah pengendara RUSH ini sampai di lokasi tujuan. Tapi,
selama di perjalanan jadi lucu juga. Suara kucing yang meng-eong-eong terdengar
sampai ke telinga pengendara sebelah, ceritanya sambil tersenyum. Pelanggan
Toyota ini menduga kucing tersebut masuk lewat kolong mesin sewaktu mobil
tengah diparkir di rumahnya. Barangkali karena kucing itu mengejar tikus yang
kebetulan lari dan bersembunyi ke sela-sela mesin.
Dugaan masuknya kucing ke ruang
mesin karena mengejar tikus sangat mungkin benar. Kemungkinan lain yang juga
sangat masuk akal adalah karena ruang mesin adalah tempat yang hangat, apalagi
bila baru beberapa lama parkir setelah menempuh perjalanan. Tempat yang hangat
inilah yang ingin dinikmati kucing. Kemungkinan ini makin bertambah besar jika
hari hujan.
Karena itu, bila kebetulan hujan
menguyur sehingga hawa menjadi dingin, tidak ada salahnya untuk mewaspadai
kemungkinan ada kucing di ruang mesin. Sebelum berkendara, pertama kali selalu
cek semua komponen dan bagian yang penting. Periksa air radiator, oli, minyak
rem, kopling, aki, dll. Saat memeriksa bagian-bagian ini, kita sekaligus dapat
mengetahui ada tidaknya binatang yang dapat membahayakan keselamatan
berkendara.
Atau, langkah kedua yang lebih
praktis lagi: sebelum memutar kunci kontak ke posisi "START" tekanlah
klakson terlebih dahulu. Dengan suara yang mengejutkan ini, diharapkan kucing
keluar dari ruang mesin. Tips ini juga sangat tepat digunakan bila mobil parkir
dalam jangka waktu lama, bahkan mungkin jika mobil tersebut jarang digunakan.
Berkendara Darurat dengan Fan Belt
Sekarat
Satu dari sekian banyak masalah
saat berkendara yang lumayan sering muncul adalah fan belt alternator putus
tiba-tiba. Efeknya dapat sangat merepotkan. Karena terkait dengan kerja
alternator (sistem pengisian listrik / accu) dampak putusnya komponen ini dapat
mengakibatkan mogok. Karena itu, jika terdengar bunyi aneh di ruang mesin, atau
lampu indikator accu menyala segera lakukan pemeriksaan.
Jika komponen yang terletak di
ruang mesin ini sudah kedapatan putus, satu-satunya jalan adalah mengganti fan
belt dengan yang baru. Mobil yang putus fan belt-nya tetap dapat dijalankan
secara darurat, dengan catatan: lokasi yang ditempuh tidak terlalu jauh dan
tetap berkendara sambil memantau temperatur mesin. Jika indikator temperatur
mesin sudah melebihi standar, hentikan kendaraan sejenak, lanjutkan lagi jika mesin
sudah mendingin. Selain mengontrol temperatur, mobil bisa tetap dijalankan
dengan mematikan semua accesoris yang bisa menyedot energi listrik (AC, tape,
lampu besar, dll).
Langkah-langkah tersebut perlu
dilakukan mengingat fungsi vital fan belt alternator terhadap temperatur mesin
maupun listrik. Secara teknis fungsinya adalah untuk meneruskan tenaga dari
poros engkol ke dinamo amper, kipas pendingin dan pompa air. Dinamo amper harus
digerakkan karena ia bertugas menghasilkan setrum (listrik). Energi yang
dihasilkan ini akan digunakan untuk mengisi accu dan kelistrikan lainnya. Itu
sebabnya, bila fan belt alternator putus, lama kelamaan sistem kelistrikan /
accu mobil bisa tekor. Implikasinya adalah mobil mogok.
Sementara, kipas pendingin
berguna untuk mempercepat aliran udara dari depan kendaraan yang akan melalui
radiator (pendingin air). Sedangkan pompa air, berguna untuk mensirkulasikan
air pendingin pada sistem pendingin. Hasil kerja kedua komponen ini akan
membuat panas mesin selalu terkendali.
Di samping fan belt alternator,
kendaraan umumnya terdiri dari beberapa fan belt. Diantaranya adalah fan belt
untuk menggerakkan water pump (pompa air), kompresor AC dan pompa power
steering. Pada mesin diesel malah ada fan belt untuk menggerakkan pompa vakum
(untuk menghasilkan kevakuman). Pada beberapa tipe mobil, satu fan belt
langsung menggerakkan ketiga komponen tadi.
Semua sama penting dan vital.
Bila mengalami kerusakan dan tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kerusakan
yang lebih parah. Untuk itu, kami sarankan beberapa tips untuk merawat fan belt
supaya tidak putus tiba-tiba.
1. Lakukan pemeriksaan fan belt.
Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya
setiap servis berkala (tune up) atau setiap 5.000 km, bengkel juga akan
memeriksa komponen ini. Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tidak baik
(tipis, retak-retak dan tidak lentur).
2. Setel ketegangan fan belt
apabila sudah kendor. Fan belt yang kendor bisa menyebabkan penerusan putaran
tidak maksimal (terjadi slip). Bila slip, otomatis semua komponen yang
digerakkan tidak akan bekerja maksimal.
3. Hindari pemakaian pelumas
(grease) yang berlebihan. Biasanya, bila kerja fan belt terasa berisik,
pengendara mengatasinya dengan mengolesi fan belt dengan grease. Tapi jangan
terlalu banyak karena bisa mengakibatkan fan belt slip. Slip yang berlebihan
akan menimbulkan panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar