Rabu, 05 April 2023

TINDAKAN PREFENTIVE MERAWAT KENDARAAN

 

Memiliki mobil buat andalan beraktivitas setiap hari, pasti harus fit. Jangan sampai sakit-sakitan, bisa rugi waktu juga menguras isi kantong. Maka dari itu, diperlukan preventive maintenance alias perawatan untuk mencegah mobil cepat rusak.

 

Tujuannya, jelas buat menjaga kondisi kendaraan supaya tidak mudah mogok di tengah jalan. Selain itu, juga menangkap masalah-masalah kecil sebelum kemudian menjadi sumber penyakit yang lebih besar.

 

Preventive maintenance juga memiliki keuntungan tersendiri. Seperti membuat mobil tetap ‘utuh’, tidak mudah rusak. Sehingga buat yang baru saja meminang mobil baru, bisa menjaga garansi kendaraan. Ujung-ujungnya, dapat memperpanjang usia pakai kendaraan dan mengurangi ongkos-ongkos perbaikan.

 

Terlebih dengan berbagai segi pengiritan kebutuhan rumah tangga, bisa memangkas ongkos perawatan kendaraan merupakan keuntungan tersendiri. Selain lebih awet, mobil juga lebih enak dan nyaman buat dikendarai. Langkah-langkah berikut ini sepatutnya dilakukan setiap pemilik mobil untuk menjaga kendaraannya supaya bisa berjalan lebih enak dan tahan lama.

Rutin ganti oli wajib hukumnya         

Cukup 15 menit untuk cek ruang mesin

 

1.Ganti Oli Rutin

Oli bertugas mengurangi gesekan di dalam mesin dan transmisi. Sehingga mobil bisa berjalan dengan mulus dan halus. Salah satu hal penting soal oli, adalah harus diganti secara rutin untuk menjaga kekentalan dan kinerjanya.

Umumnya, pabrikan merekomendasi penggantian oli setiap 5.000 km. Sedangkan mobil ke­luaran terbaru bisa mencapai 10.000 km. Sesuaikan dengan spesifikasi kendaraan Anda. O ya, kian sering kena macet, sebaiknya interval ganti oli juga dipercepat.

 

2.Cek Ruang Mesin Sebulan Sekali

Hanya meluangkan waktu 15 menit untuk cek ruang mesin sebelum berkendara, bisa mengurangi risiko mogok sampai 70%. Jadi, sempatkan untuk melihat berbagai level cairan di ruang mesin.

Periksa juga kondisi belt atau kabel-kabel sebisa Anda. Kalau memang ingin tahu lebih bisa berdiskusi dengan bengkel langganan. Semakin tua usia kendaraan, butuh ditengok lebih sering. Misalnya cek mobil baru tiap sebulan sekali, kalau sudah 5 tahun bisa seminggu sekali.

 

3.Periksa Spooring Dan Tekanan Angin Roda Ban kurang angin akan menimbulkan gesekan lebih besar, juga bikin panas lebih banyak. Selain itu, bikin boros bensin dan membuat mobil lebih sulit dikendalikan. Potensi ban pecah pun lebih tinggi.

Spooring kurang baik juga banyak ruginya. Ban bakal lebih cepat aus plus mengurangi usia pakai komponen kemudi. Anda bisa dengan mudah mencegahnya dengan melakukan pengecekan tekanan angin, minimum setiap  bulan. Selain itu, cek juga spooring roda secara berkala.

 

4.Jaga Kebersihan Interior

Banyak yang menomorduakan perawatan interior. Padahal Anda berada di ruang ini selama mengemudi. Interior bersih membuat mobil menyenangkan untuk dikendarai dan kian lama juga kesegaran interior tetap terjaga.

Singkirkan sampah dan atur interior serapi mungkin. Segera bersihkan noda yang menempel pada kabin penumpang. Bisa saat mencuci atau sesaat setelah terkena kotoran. Asal ingat, kalau noda dibiarkan makin sulit dihilangkan. Kalau sudah terlanjur, sebaiknya minta bantuan spesialis interior.

 

5.Cuci Mobil Secara Berkala

Menjaga tampilan mobil, tentu perlu dicuci. Namun, mencuci tidak hanya sekadar buat menyegarkan tampilan. Mencuci juga mampu menjaga kondisi bodi mobil dari serangan karat.  Kalau senang mencuci sendiri, lakukan di tempat yang teduh.

 

Jangan lupa untuk memoles bodi. Memang sepele, tetapi proses waxing mampu memberi perlindungan terhadap cat supaya lebih tahan lama. Bisa lakukan waxing dua kali dalam setahun.

 

6. Hilangkan Karat

Karat bisa terjadi hanya sebagai titik kecil pada bodi mobil. Namun begitu terjadi, bisa beraksi seperti kanker yang menggerogoti logam bodi maupun sasis. Jadi, jangan sepelekan goresan kecil atau titik gelap dan cuilan cat pada bodi mobil. Titik itu bisa jadi sumber karat.

Kalau menemukan titik seperti tadi, sebaiknya diperbaiki. Selain itu, tidak ketinggalan melakukan perawatan bodi secara rutin. Seperti disebut pada poin 5. Cuci bodi dan waxing buat melindungi cat.

 

7.Taat Ganti Saringan

Ibarat manusia yang harus bernapas, mobil pun demikian. Saringan melindungi saat mesin bekerja. Tidak hanya saringan udara, juga ada saringan bahan bakar dan saringan oli. Namanya saringan, pasti kotor seiring pemakaian. Kalau tidak diganti, bisa mampat dan bikin mogok.

Lakukan penggantian saringan udara setiap 20.000 km. Sedangkan saringan bensin relatif lebih lama. Kalau saringan oli, sebaiknya diganti setelah dua kali ganti oli.

 

8.Ganti Coolant Setahun Sekali

Cairan pendingin juga kerap dianaktirikan. Oli sudah rajin ganti, tetapi cairan pendingin tidak diremajakan. Radiator coolant sebaiknya diganti setiap tahun. Supaya cairan tetap bersih dan prima. Hal ini bisa dilakukan sendiri.

Terlebih jika mobil Anda mengalami gejala air radiator berkurang. Segera cek, karena pasti ada kebocoran. Kalau dibiarkan, tentunya akan berbahaya dan berpotensi menyebabkan overheat.

 

9.Lumasi Komponen

Melumasi komponen merupakan pekerjaan mudah. Namun efeknya bisa signifikan mengurangi suara berisik. Misalnya engsel pintu atau kap mesin dan bagasi. Selain itu, karet kaca juga bisa dilumasi dengan cairan silikon supaya tidak bikin kotor.

Beberapa mobil juga masih memakai komponen yang perlu pelumasan rutin. Seperti komponen kaki-kaki yang  bisa ditembak gemuk. Coba deh cek mobil Anda, siapa tahu masih perlu.

 

10.Perawatan Rutin Bengkel Resmi

Poin ini khusus buat pemilik kendaraan anyar. Mengikuti jadwal perawatan yang dianjurkan pabrikan pasti akan memperpanjang usia pakai kendaraan Anda. Karena  pihak pabrikan telah melakukan hitungan cermat mengenai spesifikasi detail kendaraan.

 

Dengan merawat secara rutin, sekaligus menjaga garansi kendaraan tetap valid. Sehingga juga bisa mendongkrak nilai jual kembali nantinya. Mobil pun tetap fit dan siap dipakai setiap hari.

 

Jika Cuci Mesin Mobil, Awas Terjadi Korslet Sensor-Sensor

 

 Curah hujan sudah mulai meningkat. Ada komponen yang harus diperhatikan kebersihannya. Ruang mesin salah satunya. Karena di situlah letak pusat kehidupan mobil. Dengan menjaganya selalu bersih, akan meminimalisir kejadian yang tak diinginkan.

 

Namun, proses membersihkan mesin juga harus hati-hati. Baik itu berpasokan bahan bakar karburator, injeksi atau juga mesin diesel. Hindari tindakan mengguyur mesin dengan air secara langsung. Banyak akibat yang bisa diderita jika langkah membersihkan mesin tak hati-hati. Pasalnya di ruang mesin terdapat sensor yang rentan terhadap air, baik itu soket yang berhubungan dengan kinerja mesin atau kelistrikan lainnya.

 

Seperti contoh soket TPS (throttle position sensor), lampu-lampu, kipas dan lainnya. Kalau saja hubungan antar soket terganggu atau soket tersebut terdapat lubang, sangat memungkinkan air menyusup ke dalam. Akibatnya bisa terjadi hubungan pendek

Jika kondisi dibiarkan, tentu tak lama kemudian akan berkarat. Efek selanjutnya dapat mengganggu kinerja komponen yang berhubungan. "Kalau soket sudah telanjur kena air, segera keringkan. Bisa gunakan angin bertekanan, pengering rambut atau lap biasa,

 Ketika menggunakan angin bertekanan jangan terlalu dekat, menjaga supaya ikatan kabel di terminal tetap sempurna. Ketika proses pengeringan sudah selesai pastikan semua soket terhubung sempurna.

 

Selain soket yang juga perlu diperhatikan yakni jalur saringan udara, dan filter udara itu sendiri. Pastikan tak ada lagi air di jalur saringan udara. Karena kalau masih ada bukan tak mungkin air akan terisap ke saringan udara atau bisa juga justru terisap masuk karburator. Jika saja terperangkap pada saringan udara, maka kinerja karburator untuk menarik udara dari saringan udara akan semakin berat.

 

Supaya terhindar dari akibat-akibat berat tersebut, lebih baik membersihkan mesin menggunakan kain basah dan kuas saja. Lap komponen-komponen yang masih bisa dijangkau. Gunakan kuas, yang tentu saja sudah dibasahkan untuk membersihkan komponen yang sulit dijangkau dengan tangan biasa.

 

"Keuntungan menggunakan metode ini, pekerjaan bisa lebih detail. Jadi ruang mesin bersih lebih sempurna.

 

Waspadai Pemicu Boros BBM

 

 Jangan keburu memutuskan membeli alat penghemat BBM jika perilaku mengemudi Anda belum benar. Mau yang harganya jutaan rupiah atau barang impor sekalipun tetap saja kurang bermanfaat. Sebab secanggih apapun teknologi mobil ditambah alat penghemat bensin yang mahal, jika tidak dibarengi perilaku mengemudi benar maka tetap akan sulit mendapatkan hasil pemakaian bahan bakar yang efisien.

 

Untuk hemat BBM pada sebuah kendaraan tidak cukup hanya mengandalkan teknologi. Pengemudi juga harus memahami bagaimana cara berperilaku dalam mengemudi agar kendaraan tidak boros bensin.

 

Adapun kesalahan utama pengemudi yang tanpa disadari bikin mobil jadi boros BBM adalah sebagai berikut :

Saat memanaskan kendaraan

Pengemudi sering meninggalkan kendaraan dengan mesin menyala dalam rentang waktu yang lama. Sebaiknya maksimal sekitar 5 menit. Jika ditingal dalam waktu yang lama, misal pada kondisi jalan macet atau lampu merah yang menyala terlalu lama lebih baik mesin kendaraan dimatikan. Karena dalam kondisi mesin menyala (meski kondisi diam), mesin juga menggunakan bahan bakar yang lebih, apalagi ditambah dengan menggunakan AC.

Menekan pedal gas melebihi 5000 rpm dalam waktu yang lama dan tidak segera mengoper gigi

Perlu diketahui bahwa putaran mesin ideal untuk mengendara dengan ekonomis adalah pada range 2500 rpm hingga 2800 rpm pada mesin bensin. Jika terlalu lama mengangkat gas pada putaran 5000 rpm ke atas, tentunya mengakibatkan mesin menjadi boros.

Selain itu juga membuat part mesin cepat aus karena bekerja dengan keras. Ada baiknya jika segera memindahkan tuas transmisi agar beban kerja mesin tidak terlalu besar, juga menjaga agar rpm tetap berada pada putaran yang ideal.

Sering membuat akselerasi-akselerasi tinggi dan perlambatan dengan engine brake yang sangat cepat

Jika tidak diperlukan untuk melakukan akselerasi yang cepat, sebaiknya tidak usah melakukan hal itu. Karena konsumsi bahan bakar saat melakukan akselerasi juga sangat berpengaruh.

Melakukan perlambatan dengan engine brake juga tetap harus dijaga. Apalagi jika mobil Anda masih menggunakan sistem karburator. Karena konsumsi bahan bakar saat engine brake dan akselerasi tetap sama. Kecuali pada mobil diatas tahun 2000 yang rata-rata telah menggunakan engine cut off.

Membuka jendela mobil ketika AC sedang beroperasi

Sering melakukan pengecekan pada jendela kendaraan. Jangan sampai terdapat jendela yang terbuka, karena itu dapat membuat beban kerja AC menjadi lebih berat.

Cara membelokkan kendaraan pada kondisi jalan berliku, sangat ekstrim

Perlu diketahui sebelum masuk kejalan berliku, sebaiknya mengetahui kecepatan dan arah lintasan. Pandang jauh kedepan, lakukan perlambatan dengan halus dan gunakan teknik menikung dengan melebar–mengecil–melebar, jika memungkinkan. Dengan demikian reduksi rotasi pada roda lebih kecil dan kinerja mesin jadi lebih ringan.

 

Menghemat biaya pengeluaran di masa krisis saat ini pastinya dapat memberi banyak manfaat. Termasuk di antaranya menghemat biaya pembelian bbm untuk mobil Anda. Dengan menghemat konsumsi bbm, tentu biaya pengeluaran akan semakin rendah.

 

Bagaimana cara menghemat konsumsi bbm, sekaligus memperpanjang jarak tempuh mobil? Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm mobil. Seperti kapasitas mesin, transmisi, bobot kendaraan, dan tekanan ban. Selain itu, tingkat kepadatan lalu lintas, pola mengemudi dan kondisi mobil pun turut memberi pengaruh.

 

1. Menjaga Putaran Mesin

Umumnya, torsi maksimum mesin berada pada 2.500-3.500 rpm. Lakukan perpindahan gigi pada rentang putaran mesin itu. Jika putaran mesin terlalu tinggi, maka suplai bensin akan makin banyak. Sedang jika terlalu rendah, butuh injakan pedal gas yang lebih dalam untuk menambah kecepatan.

 

2. Gunakan AC Dengan Bijak

Menggunakan AC memberi beban besar pada mesin yang dapat meningkatkan konsumsi bbm. Non-aktifkan AC jika udara luar cukup untuk menyejukan kabin mobil. Pada cuaca panas, parkirlah mobil di tempat yang teduh. Ketika ingin mengemudi lagi, bukalah semua kaca untuk mengeluarkan udara panas dari kabin. Sehingga dapat mengurangi kerja AC untuk mendinginkan kabin.

 

3. Hindari Akselerasi Dan Pengereman Mendadak

Berakselerasi atau melaju dengan konstan membuat suplai bahan bakar juga konstan. Akselerasi mendadak dapat membuat ECU memerintahkan untuk menyuplai bensin hingga maksimal. Sedangkan mengerem secara berlebihan memaksa Anda untuk menekan gas lebih dalam untuk memperoleh kecepatan semula. Injak pedal gas dengan halus serta perhitungkan jarak pengereman yang memadai.

 

4. Cermati Tekanan Dan Keselarasan Ban

Kurangnya tekanan ban jelas berbahaya. Kondisi itu dapat menambah hambatan untuk melaju. Untuk mencapai kecepatan tertentu, mesin bekerja lebih keras ketimbang normal yang membutuhkan lebih banyak bbm. Juga dapat meningkatkan keausan ban yang tidak merata. Keselerasan ban, keausan bearing roda dan rem yang menyangkut dapat menambah konsumsi bbm 10%.

 

5. Servis Mobil Secara Berkala

Saringan udara dan oli kotor, busi yang sudah aus, oli mesin lama tidak diganti, knalpot bocor dan masalah pada sistem kontrol emisi dapat meningkatkan konsumsi bbm. Lakukan servis berkala untuk mengurangi hambatan ini. Lebih baik lagi jika servis itu dilakukan sebelum mencapai jarak tempuh yang telah ditentukan.

 

6. Pakai BBM Dengan Oktan Sesuai

Banyak mesin mobil yang dapat bekerja baik dengan bahan bakar bernilai oktan yang lebih rendah dari rekomendasi pabrik. Kecuali jika terdengar knocking.  Tapi performa mesin maupun konsumsi bbm akan membaik saat menggunakan bbm dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan.

 

7. Kurangi Beban

Jangan gunakan bagasi mobil sebagai lemari kedua Anda. Atau Anda selalu membawa banyak barang dan aksesori berat yang tidak dibutuhkan pada perjalanan Anda hari itu. Penambahan beban ini membuat mesin bekerja lebih berat dari kondisi normal. Pasalnya, Anda harus menginjak pedal gas lebih dalam untuk memperoleh kecepatan.

 

8. Hindari Macet

Kondisi stop and go  begitu cepat mengurangi isi tangki bbm mobil Anda. Sebisa mungkin hindari jam-jam sibuk untuk menghindari macet. Hindari pula membiarkan mesin idle  untuk waktu yang lama, seperti menyalakan mesin ketika menunggu. Karena kondisi itu membutuhkan lebih banyak bbm ketimbang mematikan dan menyalakan mesin lagi.

 

9. Rencanakan Rute Perjalanan

Menentukan rute perjalanan yang efektif dan terhindar dari macet memang membutuhkan pengalaman Anda. Hindari jalan macet yang pernah Anda lewati di waktu lampau. Menggunakan peta dan GPS akan memudahkan Anda menentukan rute perjalanan. Jika ingin singgah beberapa kali, upayakan agar rutenya tetap satu poros.

 

10. Mengemudi Smart

Mengurangi kecepatan yang biasa Anda gunakan dapat menghemat bbm. Melaju pada kecepatan 100 km/jam menggunakan bbm sekitar 15% lebih banyak ketimbang melaju pada 80 km/jam. Menggunakan fitur cruise control di jalan bebas hambatan atau mengaktifkan overdrive untuk transmisi otomatis, membuat ECU mesin memerintahkan suplai bbm pada mode ekonomis.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa penyebab banting klep

 Banting klep atau knocking yang terjadi pada kendaraan disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: 1. Timing pengapian yang terlalu maju 2. P...