Memiliki mobil buat andalan
beraktivitas setiap hari, pasti harus fit. Jangan sampai sakit-sakitan, bisa
rugi waktu juga menguras isi kantong. Maka dari itu, diperlukan preventive
maintenance alias perawatan untuk mencegah mobil cepat rusak.
Tujuannya, jelas buat menjaga
kondisi kendaraan supaya tidak mudah mogok di tengah jalan. Selain itu, juga
menangkap masalah-masalah kecil sebelum kemudian menjadi sumber penyakit yang
lebih besar.
Preventive maintenance juga
memiliki keuntungan tersendiri. Seperti membuat mobil tetap ‘utuh’, tidak mudah
rusak. Sehingga buat yang baru saja meminang mobil baru, bisa menjaga garansi
kendaraan. Ujung-ujungnya, dapat memperpanjang usia pakai kendaraan dan
mengurangi ongkos-ongkos perbaikan.
Terlebih dengan berbagai segi
pengiritan kebutuhan rumah tangga, bisa memangkas ongkos perawatan kendaraan
merupakan keuntungan tersendiri. Selain lebih awet, mobil juga lebih enak dan
nyaman buat dikendarai. Langkah-langkah berikut ini sepatutnya dilakukan setiap
pemilik mobil untuk menjaga kendaraannya supaya bisa berjalan lebih enak dan
tahan lama.
Rutin ganti oli wajib hukumnya
Cukup 15 menit untuk cek ruang
mesin
1.Ganti Oli Rutin
Oli bertugas mengurangi gesekan
di dalam mesin dan transmisi. Sehingga mobil bisa berjalan dengan mulus dan
halus. Salah satu hal penting soal oli, adalah harus diganti secara rutin untuk
menjaga kekentalan dan kinerjanya.
Umumnya, pabrikan merekomendasi
penggantian oli setiap 5.000 km. Sedangkan mobil keluaran terbaru bisa
mencapai 10.000 km. Sesuaikan dengan spesifikasi kendaraan Anda. O ya, kian
sering kena macet, sebaiknya interval ganti oli juga dipercepat.
2.Cek Ruang Mesin Sebulan Sekali
Hanya meluangkan waktu 15 menit
untuk cek ruang mesin sebelum berkendara, bisa mengurangi risiko mogok sampai
70%. Jadi, sempatkan untuk melihat berbagai level cairan di ruang mesin.
Periksa juga kondisi belt atau
kabel-kabel sebisa Anda. Kalau memang ingin tahu lebih bisa berdiskusi dengan
bengkel langganan. Semakin tua usia kendaraan, butuh ditengok lebih sering.
Misalnya cek mobil baru tiap sebulan sekali, kalau sudah 5 tahun bisa seminggu
sekali.
3.Periksa Spooring Dan Tekanan
Angin Roda Ban kurang angin akan menimbulkan gesekan lebih besar, juga bikin
panas lebih banyak. Selain itu, bikin boros bensin dan membuat mobil lebih
sulit dikendalikan. Potensi ban pecah pun lebih tinggi.
Spooring kurang baik juga banyak
ruginya. Ban bakal lebih cepat aus plus mengurangi usia pakai komponen kemudi.
Anda bisa dengan mudah mencegahnya dengan melakukan pengecekan tekanan angin,
minimum setiap bulan. Selain itu, cek
juga spooring roda secara berkala.
4.Jaga Kebersihan Interior
Banyak yang menomorduakan
perawatan interior. Padahal Anda berada di ruang ini selama mengemudi. Interior
bersih membuat mobil menyenangkan untuk dikendarai dan kian lama juga kesegaran
interior tetap terjaga.
Singkirkan sampah dan atur
interior serapi mungkin. Segera bersihkan noda yang menempel pada kabin
penumpang. Bisa saat mencuci atau sesaat setelah terkena kotoran. Asal ingat,
kalau noda dibiarkan makin sulit dihilangkan. Kalau sudah terlanjur, sebaiknya
minta bantuan spesialis interior.
5.Cuci Mobil Secara Berkala
Menjaga tampilan mobil, tentu perlu
dicuci. Namun, mencuci tidak hanya sekadar buat menyegarkan tampilan. Mencuci
juga mampu menjaga kondisi bodi mobil dari serangan karat. Kalau senang mencuci sendiri, lakukan di
tempat yang teduh.
Jangan lupa untuk memoles bodi.
Memang sepele, tetapi proses waxing mampu memberi perlindungan terhadap cat
supaya lebih tahan lama. Bisa lakukan waxing dua kali dalam setahun.
6. Hilangkan Karat
Karat bisa terjadi hanya sebagai
titik kecil pada bodi mobil. Namun begitu terjadi, bisa beraksi seperti kanker
yang menggerogoti logam bodi maupun sasis. Jadi, jangan sepelekan goresan kecil
atau titik gelap dan cuilan cat pada bodi mobil. Titik itu bisa jadi sumber
karat.
Kalau menemukan titik seperti
tadi, sebaiknya diperbaiki. Selain itu, tidak ketinggalan melakukan perawatan
bodi secara rutin. Seperti disebut pada poin 5. Cuci bodi dan waxing buat
melindungi cat.
7.Taat Ganti Saringan
Ibarat manusia yang harus
bernapas, mobil pun demikian. Saringan melindungi saat mesin bekerja. Tidak
hanya saringan udara, juga ada saringan bahan bakar dan saringan oli. Namanya
saringan, pasti kotor seiring pemakaian. Kalau tidak diganti, bisa mampat dan
bikin mogok.
Lakukan penggantian saringan
udara setiap 20.000 km. Sedangkan saringan bensin relatif lebih lama. Kalau
saringan oli, sebaiknya diganti setelah dua kali ganti oli.
8.Ganti Coolant Setahun Sekali
Cairan pendingin juga kerap
dianaktirikan. Oli sudah rajin ganti, tetapi cairan pendingin tidak
diremajakan. Radiator coolant sebaiknya diganti setiap tahun. Supaya cairan
tetap bersih dan prima. Hal ini bisa dilakukan sendiri.
Terlebih jika mobil Anda
mengalami gejala air radiator berkurang. Segera cek, karena pasti ada
kebocoran. Kalau dibiarkan, tentunya akan berbahaya dan berpotensi menyebabkan
overheat.
9.Lumasi Komponen
Melumasi komponen merupakan
pekerjaan mudah. Namun efeknya bisa signifikan mengurangi suara berisik.
Misalnya engsel pintu atau kap mesin dan bagasi. Selain itu, karet kaca juga
bisa dilumasi dengan cairan silikon supaya tidak bikin kotor.
Beberapa mobil juga masih memakai
komponen yang perlu pelumasan rutin. Seperti komponen kaki-kaki yang bisa ditembak gemuk. Coba deh cek mobil Anda,
siapa tahu masih perlu.
10.Perawatan Rutin Bengkel Resmi
Poin ini khusus buat pemilik
kendaraan anyar. Mengikuti jadwal perawatan yang dianjurkan pabrikan pasti akan
memperpanjang usia pakai kendaraan Anda. Karena
pihak pabrikan telah melakukan hitungan cermat mengenai spesifikasi
detail kendaraan.
Dengan merawat secara rutin,
sekaligus menjaga garansi kendaraan tetap valid. Sehingga juga bisa mendongkrak
nilai jual kembali nantinya. Mobil pun tetap fit dan siap dipakai setiap hari.
Jika Cuci Mesin Mobil, Awas Terjadi
Korslet Sensor-Sensor
Curah hujan sudah mulai meningkat. Ada
komponen yang harus diperhatikan kebersihannya. Ruang mesin salah satunya.
Karena di situlah letak pusat kehidupan mobil. Dengan menjaganya selalu bersih,
akan meminimalisir kejadian yang tak diinginkan.
Namun, proses membersihkan mesin
juga harus hati-hati. Baik itu berpasokan bahan bakar karburator, injeksi atau
juga mesin diesel. Hindari tindakan mengguyur mesin dengan air secara langsung.
Banyak akibat yang bisa diderita jika langkah membersihkan mesin tak hati-hati.
Pasalnya di ruang mesin terdapat sensor yang rentan terhadap air, baik itu
soket yang berhubungan dengan kinerja mesin atau kelistrikan lainnya.
Seperti contoh soket TPS
(throttle position sensor), lampu-lampu, kipas dan lainnya. Kalau saja hubungan
antar soket terganggu atau soket tersebut terdapat lubang, sangat memungkinkan
air menyusup ke dalam. Akibatnya bisa terjadi hubungan pendek
Jika kondisi dibiarkan, tentu tak
lama kemudian akan berkarat. Efek selanjutnya dapat mengganggu kinerja komponen
yang berhubungan. "Kalau soket sudah telanjur kena air, segera keringkan.
Bisa gunakan angin bertekanan, pengering rambut atau lap biasa,
Ketika menggunakan angin bertekanan jangan
terlalu dekat, menjaga supaya ikatan kabel di terminal tetap sempurna. Ketika
proses pengeringan sudah selesai pastikan semua soket terhubung sempurna.
Selain soket yang juga perlu
diperhatikan yakni jalur saringan udara, dan filter udara itu sendiri. Pastikan
tak ada lagi air di jalur saringan udara. Karena kalau masih ada bukan tak
mungkin air akan terisap ke saringan udara atau bisa juga justru terisap masuk
karburator. Jika saja terperangkap pada saringan udara, maka kinerja karburator
untuk menarik udara dari saringan udara akan semakin berat.
Supaya terhindar dari
akibat-akibat berat tersebut, lebih baik membersihkan mesin menggunakan kain
basah dan kuas saja. Lap komponen-komponen yang masih bisa dijangkau. Gunakan
kuas, yang tentu saja sudah dibasahkan untuk membersihkan komponen yang sulit
dijangkau dengan tangan biasa.
"Keuntungan menggunakan
metode ini, pekerjaan bisa lebih detail. Jadi ruang mesin bersih lebih
sempurna.
Waspadai Pemicu Boros BBM
Jangan keburu
memutuskan membeli alat penghemat BBM jika perilaku mengemudi Anda belum benar.
Mau yang harganya jutaan rupiah atau barang impor sekalipun tetap saja kurang
bermanfaat. Sebab secanggih apapun teknologi mobil ditambah alat penghemat
bensin yang mahal, jika tidak dibarengi perilaku mengemudi benar maka tetap
akan sulit mendapatkan hasil pemakaian bahan bakar yang efisien.
Untuk hemat BBM pada sebuah
kendaraan tidak cukup hanya mengandalkan teknologi. Pengemudi juga harus
memahami bagaimana cara berperilaku dalam mengemudi agar kendaraan tidak boros
bensin.
Adapun kesalahan utama pengemudi
yang tanpa disadari bikin mobil jadi boros BBM adalah sebagai berikut :
Saat memanaskan kendaraan
Pengemudi sering meninggalkan
kendaraan dengan mesin menyala dalam rentang waktu yang lama. Sebaiknya
maksimal sekitar 5 menit. Jika ditingal dalam waktu yang lama, misal pada
kondisi jalan macet atau lampu merah yang menyala terlalu lama lebih baik mesin
kendaraan dimatikan. Karena dalam kondisi mesin menyala (meski kondisi diam),
mesin juga menggunakan bahan bakar yang lebih, apalagi ditambah dengan
menggunakan AC.
Menekan pedal gas melebihi 5000
rpm dalam waktu yang lama dan tidak segera mengoper gigi
Perlu diketahui bahwa putaran
mesin ideal untuk mengendara dengan ekonomis adalah pada range 2500 rpm hingga
2800 rpm pada mesin bensin. Jika terlalu lama mengangkat gas pada putaran 5000
rpm ke atas, tentunya mengakibatkan mesin menjadi boros.
Selain itu juga membuat part
mesin cepat aus karena bekerja dengan keras. Ada baiknya jika segera
memindahkan tuas transmisi agar beban kerja mesin tidak terlalu besar, juga
menjaga agar rpm tetap berada pada putaran yang ideal.
Sering membuat
akselerasi-akselerasi tinggi dan perlambatan dengan engine brake yang sangat
cepat
Jika tidak diperlukan untuk
melakukan akselerasi yang cepat, sebaiknya tidak usah melakukan hal itu. Karena
konsumsi bahan bakar saat melakukan akselerasi juga sangat berpengaruh.
Melakukan perlambatan dengan
engine brake juga tetap harus dijaga. Apalagi jika mobil Anda masih menggunakan
sistem karburator. Karena konsumsi bahan bakar saat engine brake dan akselerasi
tetap sama. Kecuali pada mobil diatas tahun 2000 yang rata-rata telah menggunakan
engine cut off.
Membuka jendela mobil ketika AC
sedang beroperasi
Sering melakukan pengecekan pada
jendela kendaraan. Jangan sampai terdapat jendela yang terbuka, karena itu
dapat membuat beban kerja AC menjadi lebih berat.
Cara membelokkan kendaraan pada
kondisi jalan berliku, sangat ekstrim
Perlu diketahui sebelum masuk
kejalan berliku, sebaiknya mengetahui kecepatan dan arah lintasan. Pandang jauh
kedepan, lakukan perlambatan dengan halus dan gunakan teknik menikung dengan
melebar–mengecil–melebar, jika memungkinkan. Dengan demikian reduksi rotasi
pada roda lebih kecil dan kinerja mesin jadi lebih ringan.
Menghemat biaya pengeluaran di
masa krisis saat ini pastinya dapat memberi banyak manfaat. Termasuk di
antaranya menghemat biaya pembelian bbm untuk mobil Anda. Dengan menghemat
konsumsi bbm, tentu biaya pengeluaran akan semakin rendah.
Bagaimana cara menghemat konsumsi
bbm, sekaligus memperpanjang jarak tempuh mobil? Ada banyak faktor yang
mempengaruhi konsumsi bbm mobil. Seperti kapasitas mesin, transmisi, bobot
kendaraan, dan tekanan ban. Selain itu, tingkat kepadatan lalu lintas, pola
mengemudi dan kondisi mobil pun turut memberi pengaruh.
1. Menjaga Putaran Mesin
Umumnya, torsi maksimum mesin
berada pada 2.500-3.500 rpm. Lakukan perpindahan gigi pada rentang putaran
mesin itu. Jika putaran mesin terlalu tinggi, maka suplai bensin akan makin
banyak. Sedang jika terlalu rendah, butuh injakan pedal gas yang lebih dalam
untuk menambah kecepatan.
2. Gunakan AC Dengan Bijak
Menggunakan AC memberi beban
besar pada mesin yang dapat meningkatkan konsumsi bbm. Non-aktifkan AC jika
udara luar cukup untuk menyejukan kabin mobil. Pada cuaca panas, parkirlah
mobil di tempat yang teduh. Ketika ingin mengemudi lagi, bukalah semua kaca
untuk mengeluarkan udara panas dari kabin. Sehingga dapat mengurangi kerja AC
untuk mendinginkan kabin.
3. Hindari Akselerasi Dan
Pengereman Mendadak
Berakselerasi atau melaju dengan
konstan membuat suplai bahan bakar juga konstan. Akselerasi mendadak dapat
membuat ECU memerintahkan untuk menyuplai bensin hingga maksimal. Sedangkan
mengerem secara berlebihan memaksa Anda untuk menekan gas lebih dalam untuk
memperoleh kecepatan semula. Injak pedal gas dengan halus serta perhitungkan
jarak pengereman yang memadai.
4. Cermati Tekanan Dan
Keselarasan Ban
Kurangnya tekanan ban jelas
berbahaya. Kondisi itu dapat menambah hambatan untuk melaju. Untuk mencapai
kecepatan tertentu, mesin bekerja lebih keras ketimbang normal yang membutuhkan
lebih banyak bbm. Juga dapat meningkatkan keausan ban yang tidak merata.
Keselerasan ban, keausan bearing roda dan rem yang menyangkut dapat menambah
konsumsi bbm 10%.
5. Servis Mobil Secara Berkala
Saringan udara dan oli kotor,
busi yang sudah aus, oli mesin lama tidak diganti, knalpot bocor dan masalah
pada sistem kontrol emisi dapat meningkatkan konsumsi bbm. Lakukan servis
berkala untuk mengurangi hambatan ini. Lebih baik lagi jika servis itu
dilakukan sebelum mencapai jarak tempuh yang telah ditentukan.
6. Pakai BBM Dengan Oktan Sesuai
Banyak mesin mobil yang dapat
bekerja baik dengan bahan bakar bernilai oktan yang lebih rendah dari
rekomendasi pabrik. Kecuali jika terdengar knocking. Tapi performa mesin maupun konsumsi bbm akan
membaik saat menggunakan bbm dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan.
7. Kurangi Beban
Jangan gunakan bagasi mobil
sebagai lemari kedua Anda. Atau Anda selalu membawa banyak barang dan aksesori
berat yang tidak dibutuhkan pada perjalanan Anda hari itu. Penambahan beban ini
membuat mesin bekerja lebih berat dari kondisi normal. Pasalnya, Anda harus
menginjak pedal gas lebih dalam untuk memperoleh kecepatan.
8. Hindari Macet
Kondisi stop and go begitu cepat mengurangi isi tangki bbm mobil
Anda. Sebisa mungkin hindari jam-jam sibuk untuk menghindari macet. Hindari
pula membiarkan mesin idle untuk waktu
yang lama, seperti menyalakan mesin ketika menunggu. Karena kondisi itu
membutuhkan lebih banyak bbm ketimbang mematikan dan menyalakan mesin lagi.
9. Rencanakan Rute Perjalanan
Menentukan rute perjalanan yang
efektif dan terhindar dari macet memang membutuhkan pengalaman Anda. Hindari
jalan macet yang pernah Anda lewati di waktu lampau. Menggunakan peta dan GPS
akan memudahkan Anda menentukan rute perjalanan. Jika ingin singgah beberapa
kali, upayakan agar rutenya tetap satu poros.
10. Mengemudi Smart
Mengurangi kecepatan yang biasa
Anda gunakan dapat menghemat bbm. Melaju pada kecepatan 100 km/jam menggunakan
bbm sekitar 15% lebih banyak ketimbang melaju pada 80 km/jam. Menggunakan fitur
cruise control di jalan bebas hambatan atau mengaktifkan overdrive untuk
transmisi otomatis, membuat ECU mesin memerintahkan suplai bbm pada mode
ekonomis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar